Klikberita.net Dalam perjalanan hidup kita, kita sering kali dihadapkan pada pilihan untuk berbuat baik. Namun, tahukah kita bahwa ada dua wajah perbuatan baik yang berbeda? Ada yang berbuat baik dengan ketulusan hati, dan ada yang berbuat baik dengan keperluan tertentu.
Bayangkan dua orang yang membantu seorang nenek tua menyeberangi jalan. Orang pertama melakukannya dengan senyum hangat dan tanpa pamrih, sementara orang kedua melakukannya dengan harapan mendapatkan pujian dari orang lain.
Perbuatan baik yang lahir dari ketulusan hati memiliki kekuatan yang luar biasa. Ia dapat membawa kebahagiaan dan kepuasan yang lebih besar, baik bagi orang yang menerima maupun orang yang memberikan. Ia juga dapat membangun kepercayaan dan hubungan yang lebih dalam antara manusia.
Seperti yang tertulis dalam Matius 6:3-4, “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu, supaya sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Di sisi lain, perbuatan baik yang didorong oleh keperluan atau motif lain mungkin tidak membawa dampak yang sama besar. Ia mungkin membawa keuntungan atau pengakuan sesaat, namun tidak dapat membawa kebahagiaan yang lebih besar dan lebih berkelanjutan.
Seperti yang tertulis dalam 1 Korintus 13:3, “Jika aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan jika aku menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.”
Jadi, apa yang membedakan dua wajah perbuatan baik ini? Apakah kita berbuat baik karena ketulusan hati, ataukah karena keperluan tertentu? Dengan memahami motivasi kita, kita dapat meningkatkan kualitas perbuatan baik kita dan membawa dampak yang lebih positif bagi diri sendiri dan orang lain.
“Pilihlah untuk berbuat baik dengan ketulusan hati, dan rasakanlah kebahagiaan yang lebih besar!”
Ev.Kefas Hervin Devananda.SH.,STh.MPdK