Kota Bogor, 30 Mei 2025 – GPIAI Filadelfia Bogor mengawali ibadah doa 10 hari dengan penuh semangat pada pukul 19.00 WIB malam ini. Ibadah ini dihadiri oleh jemaat GPIAI Filadelfia dan para pengerja serta anak-anak muda yang antusias mengikuti rangkaian ibadah.
Ibadah dimulai dengan doa pembuka yang dipimpin oleh Bapak Heru Nugroho sebagai pemimpin pujian, yang dengan penuh semangat memimpin jemaat untuk menyiapkan hati dan memfokuskan diri memasuki hadirat Tuhan. Dilanjutkan dengan penyembahan atau puji-pujian dengan lagu-lagu rohani yang kontemporer dan modern, disertai ungkapan sukacita seperti mengangkat tangan atau tepuk tangan. Bapak Arie dan Sdr. Evan turut serta dalam memainkan musik yang mengiringi pujian, menambah suasana yang khidmat dan penuh sukacita.
Dalam ibadah ini, jemaat diberi kesempatan untuk membagikan kesaksian tentang kebaikan Tuhan dalam hidup mereka, sebagai bentuk ungkapan syukur dan untuk memberikan harapan bagi jemaat lainnya. Jemaat juga berdoa untuk meminta hikmat dan membuka hati untuk menerima firman Tuhan.
Gembala Jemaat, Pdt. Dr. Leo Fransisco, membawakan renungan Firman Tuhan berdasarkan Yohanes 15:7, yang menekankan pentingnya meminta kepada Tuhan. “Mintalah, maka kamu akan diberi,” kata beliau, mengajak jemaat untuk percaya bahwa Tuhan akan memberikan apa yang kita butuhkan jika kita meminta dengan iman.
Pdt. Dr. Leo Fransisco juga mengingatkan kita bahwa doa yang efektif harus didasarkan pada firman Tuhan dan kita harus memiliki hati yang merindukan segala hal yang Tuhan minta. Dengan demikian, kita dapat mengalami kehidupan yang lebih baik dan memuliakan nama Tuhan.
Ibadah diakhiri dengan doa penutup yang memohon berkat dan perlindungan Tuhan bagi jemaat. Setelah ibadah selesai, jemaat berkumpul untuk perjamuan kasih, yaitu makan bersama yang menjadi momen penting untuk mempererat hubungan antar jemaat dan membangun rasa persaudaraan.
Dengan semangat persatuan dan kesatuan, jemaat GPIAI Filadelfia berkomitmen untuk terus memohon pimpinan Roh Kudus dalam kehidupan mereka dan memahami peran Roh Kudus dalam memberkati dan memampukan mereka menjadi saksi Kristus. Perjamuan kasih ini menjadi penutup yang indah untuk ibadah doa 10 hari yang baru dimulai, menumbuhkan harapan dan sukacita bagi jemaat untuk terus berjalan bersama dalam kasih Tuhan.[Vickent]
