Jakarta – Gemerlap dunia hiburan tak pernah membuat Vivian Voo melupakan jati dirinya sebagai seorang penyanyi. Bagi Vivian, musik bukan sekadar profesi, melainkan bagian dari hidup yang sudah melekat sejak lama—ibarat darah yang mengalir dalam dirinya.
Suara emasnya tetap khas, renyah dan penuh kharisma. Tak heran jika banyak penggemar dan pelaku industri musik kembali mengenang masa kejayaannya, ketika lagu-lagunya pernah menduduki tangga lagu terpopuler di Jakarta.
Meski kini lebih banyak menetap di luar negeri, Vivian tetap menjadi pribadi yang sama. Aktivitas bolak-balik ke Indonesia pun bukan hal baru baginya. Ia akan kembali ke tanah air jika ada kebutuhan yang dirasa penting.
“Terkadang saya berada di Hong Kong, kadang juga di Singapura. Tapi selama di sana, saya tetap aktif menyanyi, terutama jika diundang oleh pihak kedutaan atau event organizer yang mengenal saya sebagai spesialis lagu Mandarin,” ungkap Vivian Voo.
Ia mengakui, kecintaannya pada lagu-lagu Mandarin sudah tumbuh sejak muda. Terlebih, setelah menikah dan menetap di Hong Kong, keahlian itu semakin terasah dan menjadi identitasnya di dunia tarik suara.
Tak sedikit pihak yang bahkan enggan melihatnya tampil di luar genre Mandarin. “Entah kenapa, setiap saya menyanyikan lagu Mandarin, banyak penonton bilang mereka seperti dibawa pulang ke kenangan lama. Mereka merasa terkesan,” tutur Vivian.
Padahal, menurutnya, ia hanya membawakan lagu seperti biasa. Namun mungkin karena penjiwaan dan kedalaman rasa saat bernyanyi, setiap lagu Mandarin yang dilantunkannya mampu menyentuh hati pendengar.
Ke depan, Vivian berencana mendaur ulang seluruh lagu ciptaannya dengan sentuhan aransemen baru, tentunya dalam versi Mandarin. Beberapa di antaranya termasuk lagu hit miliknya seperti Awan Putih, yang akan dikemas lebih segar dan sesuai selera generasi muda, khususnya Gen Z. Bahkan, Vivian membuka peluang lagu-lagu tersebut dibawakan oleh penyanyi muda berbakat.
Peliput Vickent
Editor Romo Kefas