REMBANG – Menjelang peringatan Hari Kartini, Museum RA Kartini tidak pernah sepi dari kunjungan. Rombongan sekolah bergiliran datang untuk mengenal lebih dekat sosok Raden Ayu Kartini, pahlawan emansipasi wanita Indonesia, melalui barang-barang peninggalannya. Tidak hanya menjadi destinasi wisata sejarah, tetapi juga sarana pendidikan bagi siswa dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD hingga SMA.
Subkoordinator Sejarah, Museum, dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Rembang, Retna Diah Radityawati mengatakan, lonjakan pengunjung sudah terlihat sejak hari kedua Lebaran. Tidak hanya warga lokal, tetapi juga pemudik dan wisatawan luar kota turut meramaikan museum.
Disampaikan, pada peringatan Hari Kartini ke-146 tahun ini, pihaknya menambah fasilitas baru, di antaranya pemasangan empat unit pendingin ruangan berkapasitas 3 PK dan penayangan film animasi terbaru berjudul Trinil.
“Pendingin ruangan membuat suasana lebih nyaman. Biasanya, ibu-ibu sudah kepanasan dalam 15 menit, sekarang satu jam pun masih betah. Ruangan juga jadi lebih hidup, karena pencahayaannya lebih fokus,” kata Retna, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (15/4/2025).
Menurutnya, Film Trinil menjadi tambahan tontonan menarik setelah animasi tentang RA Kartini, yang telah lebih dulu ditayangkan. Kehadiran film ini diharapkan bisa memperkaya pengalaman pengunjung, terutama mereka yang sudah pernah datang sebelumnya.
Retna menambahkan, peringatan Hari Kartini menjadi momentum untuk menggugah semangat perjuangan dan keteladanan RA Kartini, khususnya bagi generasi muda. Untuk itu, pihaknya terus berbenah agar semakin relevan dan menarik, bagi pengunjung dari berbagai kalangan.
Orang tua siswa yang mendampingi anaknya, Inka mengapresiasi, program sekolah yang mengenalkan keteladanan Kartini sejak dini.
“Menurut saya, penting sekali anak-anak tahu sejarah. Mereka jadi bisa melihat langsung peninggalan, seperti tempat tidur dan pakaian Kartini. Apalagi ada film animasi, jadi anak-anak bisa lebih mudah memahami,” ujarnya.