Sragen – Pertumbuhan penduduk di suatu negara tentu saja memiliki dampak positif dan dampak negatif. Namun, jika dilihat dengan sudut pandang yang realistis, dampak negatif menjadi dominan dalam terjadinya pertumbuhan penduduk. Dampak negatif tersebut berpengaruh pada bidang perekonomian negara. Hal tersebut karena negara memiliki kewajiban untuk “mengurus” seluruh penduduknya, tetapi jumlah penduduk tiap tahun justru semakin membludak sehingga tentu saja negara akan merasa kewalahan.
Indonesia telah dinobatkan sebagai negara terpadat nomor empat di dunia, sementara nomor satu adalah negara China. Melesatnya pertumbuhan penduduk ini menjadi pokok permasalahan untuk segera diatasi supaya negara dan masyarakatnya dapat merasakan dampak positifnya.
Dalam upaya mengatasi permasalahan pertumbuhan penduduk yang terus melesat ini, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, terutama antara pemerintah, TNI-POLRI dan masyarakat. Untuk itu Kodim 0725/Sragen menggelar KB TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Terpadu tahun 2022 serentak se Indonesia di Klinik Pratama Kartika 25 Sragen. Rabu, 29/09/2022.
Peserta KB yang datang sebanyak 53 dan yang berhasil KB 51 orang, 2 orang tertunda. Peserta KB berasal dari warga masyarakat binaan Babinsa di wilayah masing masing, Jenis KB yang bisa dipilih diantaranya IUD, Implant dan Suntik.
Dandim 0725/Sragen Letkol Inf Yoga Yastinanda, S.I.P melalui Pasiter Kapten Inf Hartadi mengatakan bahwa Kodim Sragen bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten melaksanakan kegiatan KB gratis untuk masyarakat umum. Tehnisnya para Babinsa menawarkan dan mensosialisasikan kepada warga binaan diwilayahnya masing masing bahwa ada KB gratis dari Kodim.
“Ini adalah program KB TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Terpadu tahun 2022 yang dilaksanakan serentak se Indonesia, Kodim Sragen siap mendukung dan mensukseskan program KB dari Pemerintah” Tegas Pasiter.
Dwi lestari salah satu peserta KB alamat Wates RT 12/06 Ngarum Ngrampal mengaku senang dengan adanya KB gratis tersebut. “Kebetulan KB suntik saya pas habis masanya, biasanya suntik di bidan bayar, nah sekarang gratis, lumayan pak bisa irit sedikit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harga pada naik” ujarnya sambil tersenyum.
(Kemplu 72)