Kutai Barat – Gemuruh semangat dan warna-warni budaya membanjiri Kutai Barat! Perayaan Dahau ke-26 resmi dibuka pada Kamis, 23 Oktober 2025, dengan ledakan energi yang siap mengguncang seluruh sendi Bumi Etam. Bupati Kutai Barat hadir langsung membuka pesta rakyat ini, didampingi Ketua Panitia Dahau yang juga menjabat sebagai Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kubar, jajaran Forkopimda, para kepala OPD, tokoh adat, perwakilan perusahaan, dan ribuan masyarakat dari berbagai penjuru kecamatan.
Mengusung tema “Harmoni Kebersamaan dalam Budaya”, Dahau tahun ini bukan sekadar perayaan, tapi juga ajakan revolusioner untuk merajut kembali persatuan dan keselarasan sosial melalui kekayaan budaya, kearifan lokal, dan semangat gotong royong yang membara.
“Keberagaman etnis dan budaya di Kutai Barat adalah DNA kita. Dahau adalah panggung kolosal yang menyatukan kita dalam harmoni yang membanggakan,” tegas FX Sumardi kepada Pelita Nusantara Group, Sabtu (25/10/2025).
Tudunk Menggantikan Seraung: Simbol Kebanggaan Lokal yang Mendunia!
Jika tahun lalu rekor MURI dengan seraung mencuri perhatian, maka tahun ini Dahau tampil beda dan lebih berani! Tudunk, penutup kepala tradisional yang menyimpan sejarah panjang peradaban Kutai Barat, didaulat menjadi ikon utama. Langkah ini adalah deklarasi kebanggaan terhadap identitas lokal yang siap bersaing di kancah global.
Kolaborasi lintas sektor pun menjadi kunci utama. Pemerintah, masyarakat, lembaga adat, komunitas kreatif, hingga korporasi raksasa bersatu padu menggelar Dahau di setiap sudut wilayah, menciptakan gelombang perayaan yang tak terhentikan.
Dari Ritual Adat hingga Konser Musik Kekinian: Dahau Memanjakan Semua Generasi!
Siapkan diri untuk terpukau! Dahau ke-26 akan berlangsung hingga 5 November 2025 dengan serangkaian acara yang memacu adrenalin:
– Upacara puncak HUT Kutai Barat: Sakral dan penuh khidmat.
– Pawai budaya dan festival seni: Pesta visual yang memanjakan mata.
– Lomba tradisional: Menguji ketangkasan dan melestarikan warisan leluhur.
– Pertunjukan musik dan tari daerah: Kolaborasi epik antara tradisi dan modernitas.
– Pameran UMKM dan ekonomi kreatif: Panggung bagi inovasi lokal untuk mendunia.
– Kegiatan sosial dan keagamaan: Sentuhan spiritual yang menyejukkan jiwa.
“Dahau bukan hanya hura-hura semata, tapi juga refleksi mendalam tentang perjalanan pembangunan Kutai Barat selama 26 tahun,” ungkap Ketua Panitia dengan nada penuh semangat.
SIMADA: Maskot yang Menginspirasi Generasi Muda!
Di balik gemerlap Dahau, terselip pesan penting tentang pelestarian lingkungan. Maskot SIMADA (Si Macan Dahan), satwa endemik Kubar yang terancam punah, hadir sebagai pengingat untuk menjaga harmoni antara manusia dan alam.
Tantangan di Balik Layar: Semangat Pantang Menyerah!
Aksesibilitas yang sulit, jaringan internet yang belum merata, keterbatasan SDM, dan cuaca ekstrem menjadi tantangan yang harus dihadapi. Namun, dengan dukungan sponsor dan semangat gotong royong, panitia optimis Dahau akan berjalan sukses!
Pesan dari Sang Nakhoda: Mari Jadikan Dahau sebagai Momentum Kebangkitan!
Mengakhiri wawancara, Ketua Panitia menyerukan kepada seluruh masyarakat Kutai Barat:
“Mari kita jadikan Dahau ke-26 ini sebagai pesta kemenangan! Eratkan persaudaraan, lestarikan budaya, dan kobarkan semangat untuk membangun Kutai Barat yang harmonis, berdaya saing, dan mendunia!”

