Dari Bandung (10 Des) Sampai Merauke (19 Des), Seminar Natal Nasional 2025 Dorong Keluarga Sebagai "Gereja Kecil" di Tengah Tantangan

Dari Bandung (10 Des) Sampai Merauke (19 Des), Seminar Natal Nasional 2025 Dorong Keluarga Sebagai “Gereja Kecil” di Tengah Tantangan

Spread the love

Medan, 13 Desember 2025 — Panitia Natal Nasional 2025 resmi menggelar rangkaian Seminar Natal Nasional yang menjelajahi 9 kota di Indonesia mulai dari 10 Desember 2025 hingga 3 Januari 2026, dengan tema memukau: “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga” — terinspirasi dari Matius 1:21–24. Bukan sekadar acara tahunan, kegiatan ini langsung menyentuh inti: memperkuat keluarga sebagai pusat pembentukan karakter, iman, dan ketahanan sosial bangsa yang tak tergantikan.

Tidak berhenti di seminar, panitia juga meramaikan agenda Natal Nasional 2025 dengan aksi nyata yang akan berjalan seiring waktu: penyaluran 10.000 paket bansos, bantuan bencana di Sumatera dan Jawa Timur, beasiswa di 10 wilayah prioritas senilai Rp10 miliar, perbaikan 100 gereja, serta 35 ambulans di lebih dari 10 titik. Total bantuan yang sudah dan akan dibagi? Lebih dari Rp40 miliar — dan yang paling keren, tidak ada satupun dana APBN yang terpakai!

Semua itu berasal dari gotong royong besar lintas agama: Umat Kristiani, Muslim, Buddha, dan masyarakat umum dari berbagai latar belakang. Data terkini hingga 11 Desember 2025 menunjukkan dana yang terkumpul sudah mencapai Rp47 miliar — bukti semangat persaudaraan kebangsaan yang melampaui sekat apapun. Panitia menetapkan aturan tegas: 70% dana untuk bantuan sosial, 30% untuk penyelenggaraan acara.

Bekerjasama dengan lembaga keagamaan, universitas, organisasi pemuda, dan pemerintah daerah, seminar ini bertujuan memberi pemetaan tantangan keluarga di setiap daerah. Rencana besar lainnya: menerbitkan buku elektronik sebagai ruang refleksi yang relevan bagi keluarga Indonesia di tengah derasnya arus zaman, yang akan dirilis bersamaan dengan publikasi rekomendasi.

“Seminar ini bukan sekadar forum diskusi, tapi momentum penting untuk melihat kembali peran keluarga sebagai fondasi kehidupan,” tegas Ketua Umum Panitia Natal Nasional 2025, Maruarar Sirait, pada 11 Desember 2025 saat acara di Manado. “Melalui 9 kota ini mulai dari 10 Desember hingga 3 Januari, kita ingin dialog membangun: bagaimana keluarga Indonesia tetap kuat, saling mendukung, dan menjadi tempat pertama nilai kasih dan harapan tumbuh.”

Jadwal yang padat sudah dimulai sejak 10 Desember 2025 di Bandung (kolaborasi dengan Universitas Parahyangan dan PMKRI), dilanjutkan tepat hari ini Manado (11 Desember 2025) bersama IAKN Manado, UKIT, GMIM, dan SAG, kemudian Palangkaraya (12 Desember 2025) dengan Keuskupan Palangkaraya, IAKN Palangkaraya, dan STIPAS Tahasak Danum Pambelum, Ruteng (13 Desember 2025) dengan dukungan Unika St. Paulus Ruteng dan Keuskupan Ruteng, Ambon (15 Desember 2025) bersama UKIM, GPM, IAKN Ambon, dan BKAG, Toraja (18 Desember 2025) dengan UKI Toraja, Gereja Toraja, IAKN Toraja, Merauke (19 Desember 2025) bersama Keuskupan Merauke dan PMKRI, serta acara di Medan (yang berlangsung pada minggu yang sama dengan Manado) kolaborasi dengan GMKI, PGIW, dan Universitas HKBP Nommensen, sebelum ditutup dengan seminar utama di Jakarta (3 Januari 2026) bersama STFT Jakarta dan Kementerian Agama RI.

Seminar di Medan (pada 11 Desember 2025) sendiri memberikan sentuhan unik dengan sub tema: “Iman Ekologi sebagai Harmoni Keluarga dan Alam”. Fokusnya? Menangani kerusakan lingkungan yang parah, dengan menyatakan bahwa bencana di Sumatera adalah bencana ekologis. “Gereja harus bersinergi dengan semua komponen untuk mencegah kerusakan semakin parah,” ungkap koordinator seminar, Pdt. Prof. Binsar J. Pakpahan, pada acara yang dihadiri oleh 868 peserta dan diakhiri dengan deklarasi bersama serta tanda tangan Petisi Tutup TPL — aksi nyata yang tak tertutup mulut!

Setiap kota menyelenggarakan seminar sehari penuh pada tanggal yang sudah ditetapkan dengan format pemaparan materi, dialog interaktif, dan penyusunan rekomendasi. Hasilnya? Publikasi online rekomendasi kebijakan dan edukasi keluarga akan dilakukan pada 5 Januari 2026 dalam rangkaian penutup Natal Nasional 2025.

Pesan Natal oleh Pdt. Lenta Enny Simbolon, MDiv, MTh, yang disampaikan pada seminar di Medan hari ini (11 Desember 2025), langsung menyentuh masalah akut: “Perpisahan, perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, gap generasi, fatherless, masalah ekonomi, judol, pinjol, narkoba, individualisme, materialisme, bencana — itu semua tantangan keluarga masa kini.” Namun, dia juga menekankan: “Keluarga adalah gereja kecil, tempat suami-istri dan orang tua berperan setara, bertanggung jawab, dan menghidupi kasih Kristus pertama-tama.”

Senada dengan itu, Ephorus HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST, pada materi dia di Medan hari ini (11 Desember 2025), memanggil gerakan ekologi bersama: “Kita berada di bumi yang Tuhan ciptakan — gereja dan masyarakat harus bersatu membangun gerakan ini.” Dukungan juga datang dari Juniver Girsang, Opung Sorbatua Siallangan, Jhontoni Tarihoran, Marthin Hutabarat, dan Prima Surbakti, yang menekankan bahwa konsolidasi masyarakat dalam menghadapi kerusakan lingkungan akan didukung secara hukum, dari nasional hingga akar rumput, mulai dari sekarang hingga masa depan.

Narahubung: Basar Daniel
Jurnalis: Vicken Highlightlander
Editor: Romo Kefas

error: Content is protected !!