IKN, 01 Juni 2025 – Tanggal 31 Mei hingga 1 Juni 2025, Festival Budaya Nusantara 2025 digelar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN). Festival ini menjadi momen penting bagi pelestarian budaya Dayak, sekaligus menjadi ajang untuk memperjuangkan pengakuan dan penghargaan yang layak bagi Maestro Budaya Dayak.
Dalam wawancara eksklusif dengan awak media melalui Saluran WA, Dr. Leo Fransisco, M.Pd., sebagai Tokoh Muda Dayak dari lembaga Ikatan Cendikiawan Dayak Nasional, memberikan pandangannya tentang Festival Budaya Nusantara 2025 dan minimnya Maestro Budaya Dayak.
“Sebagai putra daerah, saya sangat bangga dengan kekayaan budaya kita. Namun, saya juga sangat prihatin dengan minimnya pengakuan Maestro Budaya Dayak. Ini bukan hanya soal pengakuan, tapi juga tentang pelestarian warisan budaya yang sangat berharga. Kita harus memastikan bahwa budaya Dayak tidak hanya menjadi tontonan, tapi juga menjadi bagian integral dari identitas bangsa,” ungkap Dr. Leo Fransisco.
Menurut Dr. Leo Fransisco, minimnya Maestro Budaya Dayak disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya informasi tentang program Maestro, keterbatasan akses dan pendampingan administratif, serta kurangnya perhatian dari pemerintah daerah dan pusat.
“Saya berharap Festival Budaya Nusantara dapat menjadi momentum untuk memperjuangkan pengakuan dan pelestarian budaya Dayak. Kita perlu bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap budaya Dayak, serta memastikan bahwa budaya Dayak tetap hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat,” tambah Dr. Leo Fransisco.
Dr. Leo Fransisco menambahkan bahwa sebagai putra daerah, kita memiliki tanggung jawab moral untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Dayak. “Kita perlu mendorong upaya bekerja sama untuk mempromosikan dan melestarikan budaya Dayak, serta memperjuangkan pengakuan dan penghargaan yang layak bagi Maestro Budaya Dayak. Ini adalah tanggung jawab kita bersama sebagai generasi penerus untuk memastikan bahwa budaya Dayak tetap lestari dan menjadi bagian integral dari identitas bangsa,” ungkap Dr. Leo Fransisco.
Peliput: Vickent
Editor: Romo Kefas