Yogyakarta – Sekolah Tinggi Missiologia Yogyakarta (STMiss) secara resmi mengumumkan kehadirannya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada studi misi (missiologia), bukan hanya teologia. Pengumuman ini disampaikan melalui siaran pers yang dikeluarkan pada Oktober 2025, menegaskan komitmen STMiss untuk melayani Tuhan Yesus Kristus melalui jalur misi yang holistik dan transformatif.
Mengapa Missiologia? Sebuah Paradigma Baru dalam Pendidikan Kristen
STMiss hadir dengan panggilan yang khas: membekali gereja-gereja di Indonesia dengan pemahaman dan keterampilan yang mendalam tentang misi Allah (missio Dei). Lembaga ini meyakini bahwa kekristenan sejati bukan hanya tentang mempelajari doktrin dan teologi, tetapi tentang menghidupi dan melaksanakan panggilan untuk memberitakan Injil kepada seluruh dunia.
“Kami menamakan diri ‘Missiologia’ karena kami terpanggil untuk mewarisi semangat missioner gereja-gereja abad permulaan, di mana setiap orang percaya bukan hanya penerima Injil, melainkan juga pengutus dan pelaksana misi,” demikian pernyataan resmi STMiss.
STMiss melihat bahwa selama ini, kekristenan di Indonesia cenderung pasif dan bergantung pada penginjilan dari luar negeri. Kondisi ini dinilai telah membuat banyak gereja kehilangan daya misi yang Alkitabiah. Oleh karena itu, STMiss hadir untuk membalikkan keadaan ini dan membangkitkan gereja-gereja di Indonesia menjadi gereja-gereja yang aktif dalam misi.
Visi yang Menginspirasi: Gereja Indonesia Bangkit Menjadi Gereja Pengutus
STMiss memiliki visi yang jelas dan menginspirasi: “Saatnya Gereja Indonesia Bangkit Menjadi Gereja Pengutus.” Lembaga ini ingin melihat gereja-gereja di Indonesia tidak lagi hanya sebagai ladang misi, tetapi sebagai penggerak misi yang mengutus dan melaksanakan penginjilan lintas budaya, lintas daerah, bahkan lintas bangsa.
Dasar Teologis yang Kuat: Misi Allah adalah Jantung Alkitab
STMiss memiliki dasar teologis yang kokoh, yaitu keyakinan bahwa tema utama Alkitab adalah Misi Allah. Kedatangan Yesus Kristus ke dunia adalah pelaksanaan Misi Bapa, dan Perjanjian Baru adalah mandat Allah untuk melaksanakan misi pemberitaan Injil. Gereja mula-mula adalah gereja missioner, dan umat Kristen mula-mula adalah umat missionaris. Karena itu, inti kekristenan adalah missi.
Program Unggulan: Doctor of Missiology (D.Miss) dengan Jaringan Internasional yang Luas
Untuk mewujudkan visinya, STMiss menawarkan program-program pendidikan yang relevan dan berkualitas, salah satunya adalah Doctor of Missiology (D.Miss). Program ini dirancang dengan menggandeng lembaga-lembaga missi terkemuka di dunia, sehingga mahasiswa mendapatkan wawasan global dan jaringan internasional yang luas.
Program D.Miss dirancang untuk menghasilkan para ahli misi yang mampu melakukan penelitian mendalam, mengembangkan strategi misi yang efektif, dan memimpin gerakan misi di berbagai konteks budaya.
Selain gelar akademik, STMiss juga memberikan pengakuan profesional melalui jenjang Professional Degree:
– L.M.C. (Licentiate of the Missiological College): Gelar ini diberikan kepada individu yang telah menunjukkan kompetensi dasar dalam bidang missiologi.
– A.M.C. (Associate of the Missiological College): Gelar ini diberikan kepada individu yang telah menunjukkan kompetensi yang lebih tinggi dalam bidang missiologi dan memiliki pengalaman praktis dalam pelayanan misi.
– F.M.C. (Fellow of the Missiological College): Gelar ini adalah gelar tertinggi yang diberikan oleh STMiss, diberikan kepada individu yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam bidang missiologi dan memiliki reputasi yang baik dalam pelayanan misi.
Sistem Perkuliahan Program D.Miss: Fleksibel dan Intensif
Program D.Miss dirancang dengan sistem paket yang fleksibel, terdiri dari 6 paket perkuliahan missi yang diselesaikan dalam 6 semester (3 tahun). Metode pembelajaran menggabungkan tatap muka intensif di Yogyakarta setiap semester dengan kuliah Peer Group setiap triwulan.
Paket perkuliahan meliputi:
– MISSIO BASICA: Paket ini memberikan dasar-dasar teologis dan filosofis tentang misi Allah.
– MISSIO BIBLICA: Paket ini mempelajari dasar-dasar Alkitabiah tentang misi Allah.
– MISSIO CULTURA: Paket ini mempelajari bagaimana budaya mempengaruhi misi Allah dan bagaimana mengkomunikasikan Injil dalam konteks budaya yang berbeda.
– MISSIO EKLESIASTICA: Paket ini mempelajari peran gereja dalam melaksanakan misi Allah.
– MISSIO HISTORICA: Paket ini mempelajari sejarah misi Kristen dari abad ke abad.
– MISSION DISSERTATION PROJECT: Paket ini adalah proyek penelitian disertasi yang memungkinkan mahasiswa untuk melakukan penelitian mendalam tentang topik yang relevan dengan misi Allah.
Jejaring yang Mengakar di Seluruh Nusantara
STMiss memiliki jejaring yang luas di berbagai daerah di Indonesia, meliputi:
– Wilayah Yogyakarta:
– Ketua: Dr. Bambang Eko Putranto, Th.M., Ph.D., D.Miss
– Alamat: Kricak Kidul TR I/1237, Yogyakarta 55242
– Telepon: (0274) 6848679 / 0812-1575-328
– Email: [email protected]
– Wilayah Magelang:
– Ketua: Mohamad Besari, S.Pd., M.Miss
– Alamat: Jl. Kyai Mojo No.2, Cacaban, Magelang
– Telepon: (0293) 363340
– Wilayah Banten, Surakarta, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Bali, Jakarta, Bandung, Purworejo, NTB & NTT:
– Daftar lengkap pengurus terlampir di dokumen resmi STMiss.
Sekretariat Program Studi Lapangan (OFSP): Pusat Informasi dan Pendaftaran
Bagi Anda yang tertarik untuk bergabung dalam gerakan ini, Sekretariat Program Studi Lapangan (OFSP) berlokasi di Tegal Mulyo 441, RT 13/21, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Anda dapat menghubungi Dr. Bambang Eko Putranto, Th.M., Ph.D., D.Miss, FMC di nomor telepon (0274) 383854 / 0815-7925-054.
Saatnya Gereja Indonesia Bangkit dan Mengutus!
STMiss hadir bukan sekadar sebagai lembaga pendidikan, tetapi sebagai gerakan pembaruan gereja untuk kembali kepada hakikatnya sebagai umat yang diutus.
“Gereja yang tidak bermisi, sedang menuju kematian rohani. Gereja yang bermisi, sedang hidup dalam ketaatan kepada Amanat Agung,” pungkas perwakilan STMiss.
Mari bersama membangkitkan gereja-gereja Indonesia menjadi gereja-gereja yang missioner, demi kemuliaan Kristus dan keselamatan bangsa-bangsa.
Dul – S
EDITOR Romo Kefas