Klik Berita Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan dan kesulitan, kita sering kali lupa bahwa ada satu hal yang dapat membawa kita keluar dari kegelapan dan membawa kita ke dalam cahaya. Kasih Tuhan yang tak bersyarat dan pengorbanan Kristus yang luar biasa adalah jawaban atas segala pertanyaan dan kesulitan kita. Mari kita renungkan bersama tentang kasih Tuhan yang begitu besar dan bagaimana kita dapat meneladani-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
Tuhan memiliki cara yang unik dalam menunjukkan kasih-Nya kepada kita. Ketika kita masih lemah dan berdosa, Kristus rela mengorbankan nyawa-Nya untuk menebus dosa-dosa kita. Ini bukanlah tindakan yang sederhana, melainkan manifestasi dari kasih yang tak bersyarat dan tidak memandang kebaikan atau keburukan kita.
Seperti pepatah Jawa yang mengatakan, “Urip iku mung mampir ngombe,” yang berarti hidup ini hanya singgah sejenak untuk minum, kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Namun, kasih Tuhan selalu ada dan tidak berubah, tidak peduli apa yang kita lakukan.
Dalam kasih-Nya, Tuhan tidak menunggu kita menjadi lebih baik atau lebih layak. Sebaliknya, DIA memberikan keselamatan karena kasih-Nya yang murni dan tanpa pamrih. Seperti pepatah Minahasa yang mengatakan, “Dotu katuangan, wahuang tou,” yang berarti “Batu yang keras dapat dipecahkan, tetapi hati manusia yang keras dapat diubah oleh Tuhan.” Kasih Tuhan memiliki kuasa untuk mengubah hati yang keras menjadi hati yang lembut dan penuh kasih.
Seperti yang tertulis dalam Roma 5:8, “Tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Dan juga dalam Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Kasih Tuhan dapat diibaratkan seperti seorang ibu yang selalu siap memberikan kasih sayang dan perlindungan kepada anaknya, tanpa memandang kesalahan atau kekurangan anaknya. Demikian pula Tuhan, DIA selalu siap memberikan kasih-Nya kepada kita, tanpa memandang dosa-dosa kita.
Seperti yang dikatakan dalam perumpamaan tentang anak yang hilang, yang tertulis dalam Lukas 15:11-32, anak yang hilang itu diterima kembali oleh ayahnya dengan kasih sayang dan pengampunan, tanpa memandang kesalahan yang telah dilakukannya. Demikian pula Tuhan, DIA selalu siap menerima kita kembali dengan kasih sayang dan pengampunan-Nya.
Dengan memahami kasih Tuhan yang begitu besar, kita diajak untuk meneladani-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Mari kita berusaha untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, menunjukkan kasih dan pengorbanan yang sama seperti Kristus. Dalam melakukan hal ini, kita tidak hanya mengenal hati Tuhan lebih dalam, tetapi juga mengalami transformasi yang mendalam dalam diri kita sendiri. Seperti yang tertulis dalam 2 Korintus 5:14-15, “Karena kasih Kristus mendesak kami, karena kami yakin bahwa satu orang telah mati untuk semua, maka semua telah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan untuk mereka.”
Oleh Kefas Hervin Devananda [Romo Kefas]