Yogyakarta, klik Berita – Peringatan profetik dari Almarhum Pdt. Dr. Chris Marantika tentang gereja yang “membengkak” kembali mencuat, memicu refleksi mendalam di kalangan umat Kristen Indonesia. Pdt. Soleman Samuel STh MA, seorang pelayan Tuhan dan pengamat pelayanan dari kalangan Injili, mengangkat isu ini dengan tajam dan menawarkan solusi yang berani.
Menurut Pdt. Soleman, gejala “pembengkakan gereja” ini bukan sekadar pertumbuhan angka, melainkan masalah serius yang menggerogoti esensi gereja itu sendiri. Ia mengidentifikasi tiga faktor utama penyebabnya:
1. Gereja “Introvert”: Fokus ke Dalam, Lupa Misi ke LuarBanyak gereja terjebak dalam rutinitas internal, lebih peduli pada kenyamanan jemaat daripada menjalankan Amanat Agung Kristus (Matius 28:19–20). “Gereja yang sehat itu bergerak ke luar dan ke dalam. Misi keluar, menerima pengajaran yang benar di dalam, lalu diutus untuk misi,” tegas Pdt. Soleman.
2. Mimbar “Manis”: Khotbah yang Menyenangkan, Bukan MenyadarkanKhotbah yang berpusat pada keinginan telinga jemaat, injil kemakmuran yang dangkal, membuat jemaat “kenyang” tetapi tidak kuat. “Gereja bisa besar, tapi tidak berdaya. Ramai, tapi tidak berbuah,” ungkapnya.
3. Kesombongan Rohani: Keduniawian Berbalut Jubah PelayananGaya hidup mewah, pencitraan diri, dan pelayanan yang mengejar popularitas adalah manifestasi kesombongan rohani yang berbahaya. “Kesombongan rohani itu penyakit. Membuat pelayan merasa berhasil padahal sudah kehilangan hadirat Tuhan,” kata Pdt. Soleman.
Solusi Radikal: Kembali ke Mimbar Firman dan Kuasa Roh Kudus!
Pdt. Soleman menegaskan bahwa pemulihan gereja harus dimulai dari mimbar. Khotbah harus kembali ekspositori, menggali teks Alkitab sesuai konteks, gramatika, dan sejarah aslinya. Para pengkhotbah dipanggil untuk hidup kudus, berdoa, dan menyampaikan Firman dengan kuasa Roh Kudus.
“Hanya Firman yang sejati yang dapat menyembuhkan gereja yang membengkak,” tegasnya. “Gereja yang sehat bukanlah gereja yang membanggakan jumlah, melainkan gereja yang menghasilkan murid Kristus yang taat dan berbuah.”
Ajakan untuk Gereja di Indonesia
Pdt. Soleman mengajak seluruh gereja di Indonesia — lintas sinode dan denominasi — untuk berintrospeksi dan kembali ke nilai-nilai Alkitabiah dalam pelayanan.
Pertumbuhan sejati bukan diukur dari banyaknya jemaat, melainkan dari kedewasaan iman, kekudusan hidup, dan kesetiaan pada misi Kristus.
“Gereja Tuhan dipanggil bukan untuk membengkak karena kenyamanan, tetapi bertumbuh karena ketaatan,” tutup Pdt. Soleman Samuel.
Tentang Pdt. Soleman Samuel:
Pdt. Soleman Samuel adalah Gembala Sidang dari Sinode Gereja Pelayanan Kristen (CMC) Jemaat Livingstone Yogyakarta Indonesia, yang aktif dalam kegiatan Sosial, menulis dan mengajar tentang pertumbuhan gereja yang sehat dan misioner.
Beliau terinspirasi oleh semangat pelayanan misi dari gereja-gereja mula-mula dan warisan rohani tokoh-tokoh Injili Indonesia seperti alm. Pdt. Dr. Chris Marantika.
Kontak Media:
Livingstone community Church CMC : 081328198556
Email: [email protected]
Alamat : Jl Surya 420 Plumbon Banguntapan Bantul DIY
Media Sosial: [Instagram / Facebook Soleman Samuel]