PERNYATAAN RESMI BKAG: "Persembahan Natal untuk Palestina – Kasih Kristus Sebagai Landasan, Kearifan Sebagai Pedoman, Jangan Biarkan Berujung pada Perpecahan!

PERNYATAAN RESMI BKAG: “Persembahan Natal untuk Palestina – Kasih Kristus Sebagai Landasan, Kearifan Sebagai Pedoman, Jangan Biarkan Berujung pada Perpecahan!

Spread the love

Selambo,12 Desember 2025 – Pada 22 November 2025, Ketua Umum Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Pdt. Dr. Maruba Sinaga, SH., MH, mengeluarkan pernyataan resmi yang tegas dan berwibawa untuk menanggapi polemik yang mengemuka seputar rencana penyaluran persembahan Natal guna membantu masyarakat Palestina. Dengan sapaan “Shalom” yang mengandung makna damai, BKAG membangun argumen yang kokoh dari tiga pilar fundamental:

SUDUT ETIKA DAN MORAL: LUHURNYA BANTUAN, TANGGUNG JAWABNYA KEPEKAAN

Tindakan membantu sesama yang sedang menderita bukan sekadar pilihan – melainkan nilai universal yang luhur yang melekat pada kemanusiaan. Namun, BKAG menekankan bahwa tanggung jawab moral tidak berhenti di situ: perasaan umat Kristen di Indonesia dan Palestina harus menjadi pertimbangan utama. “Semua bentuk bantuan harus dilakukan dengan kearifan dan kepekaan, agar tidak menimbulkan kegelisahan atau perpecahan di antara tubuh Kristus,” tegas pernyataannya – sebuah pengingat bahwa kepedulian tidak boleh membahayakan persatuan umat.

SUDUT SOSIAL DAN BUDAYA: SENSITIFITAS DI MASYARAKAT MAJEMUK

Indonesia sebagai negara beragam membutuhkan pendekatan yang cermat dalam menangani isu Palestina – sebuah topik yang memiliki dimensi sosial budaya yang luas dan sangat sensitif. BKAG menekankan bahwa gereja harus menyalurkan kepedulian kemanusiaan tanpa mengganggu keharmonisan internal. “Transparansi, komunikasi yang tepat, dan ketepatan sasaran harus menjadi prioritas utama” – prinsip-prinsip ini dianggap krusial untuk memastikan bantuan benar-benar mencapai yang membutuhkan dan tidak menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

SUDUT TEOLOGI DAN IMAN: NATAL SEBAGAI PERAYAAN KASIH UNIVERSAL

Natal bukan hanya perayaan bagi umat Kristen – melainkan perayaan kasih Kristus yang universal dan menyelamatkan semua manusia. Dari sudut ini, gereja dipanggil secara teologis untuk menolong siapa saja yang menderita, termasuk masyarakat Palestina. Namun, BKAG juga menegaskan kewajiban gereja untuk menunjukkan solidaritas khusus kepada umat Kristen Palestina, “sebagai bagian dari tubuh Kristus yang juga menghadapi penderitaan” – sebuah keseimbangan antara kepedulian manusiawi dan komitmen terhadap saudara seiman.

SIKAP BKAG: TEGAS MEMPERTAHANKAN PERSATUAN DAN DAMAI

Sebagai lembaga yang menghubungkan berbagai gereja, BKAG mendorong dengan tegas agar:

– Setiap bantuan kemanusiaan dilakukan secara proporsional, transparan, dan tidak menimbulkan perpecahan.
– Gereja-gereja tetap menjunjung kasih, persatuan, dan kedamaian sebagai landasan setiap tindakan.
– Perhatian terhadap umat Kristen, baik di Indonesia maupun Palestina, tetap menjadi bagian penting dalam penyaluran dukungan.

Di bagian penutup, BKAG mengajak seluruh umat Kristen untuk merayakan Natal dengan hati yang damai, penuh kasih, dan saling menghargai. “Biarlah kasih Kristus menjadi dasar bagi setiap keputusan, sehingga gereja tetap menjadi terang dan pembawa damai bagi bangsa dan dunia,” tegas Pdt. Maruba Sinaga.

“Tuhan Yesus memberkati kita semua,” tutup pernyataan resmi nya

(***)

error: Content is protected !!