Kota Bekasi – Dalam rangka penilaian klarifikasi lapangan Anugerah Gapura Sri Baduga tingkat Kota Bekasi, Ketua TP PKK Kota Bekasi, Ibu Wiwiek Hargono Tri Adhianto, bersama Sekretaris TP PKK Wuri Handayani, melakukan monitoring di Kecamatan Mustikajaya pada Selasa, 16 September 2025. Kunjungan ini dihadiri Camat Mustikajaya dan para lurah setempat, dengan fokus pada berbagai aspek penilaian seperti kesehatan, infrastruktur, lingkungan, ekonomi, pendidikan, kemasyarakatan, ketentraman, dan tata kelola pemerintahan.
Sorotan Kegiatan di Mustikajaya
– Posyandu Perumahan Dukuh Zamrud: Tim memantau indikator posyandu strata mandiri, 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM), Integrasi Layanan Primer (ILP), data stunting, dan keaktifan kader posyandu.
– Kelompok Wanita Tani (KWT) RT 10 RW 10: Ditampilkan budidaya tanaman dan rempah (kailan, pakcoy, jahe, kunyit), serta kreasi kerajinan dari paralon, galon, barang bekas (lampu hias, pot bunga, lukisan botol).
– Budidaya Produktif: Ayam petelur, ikan lele, ikan nila, pemanfaatan maggot BSF untuk pengurai sampah organik dan pakan ternak bernilai ekonomi.
– Inovasi Pengolahan Sampah: Daur ulang minyak jelantah jadi tatakan kopi dan sabun, ecoenzym dari sampah organik, kerajinan sampah anorganik (tas, keranjang, macrame, aksesoris).
Suasana monitoring berlangsung hangat dan penuh semangat. Kader posyandu dan anggota KWT tampak antusias menunjukkan hasil kerja mereka. Masyarakat merasa dihargai dengan kehadiran Ketua TP PKK dan jajaran pemerintah, sehingga menambah semangat gotong royong membangun daerah.
Apresiasi Ketua TP PKK
Wiwiek Hargono mengapresiasi kreativitas warga Mustikajaya. “Apa yang dilakukan warga ini bentuk kepedulian nyata terhadap lingkungan, dilakukan sederhana namun berdampak besar bagi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Anugerah Gapura Sri Baduga
Wiwiek menegaskan kegiatan ini bagian dari lomba Anugerah Gapura Sri Baduga Kota Bekasi, dengan inovasi terbaik berpotensi mewakili Kota Bekasi di tingkat Provinsi Jawa Barat. “Inovasi Mustikajaya ini akan jadi bahan penilaian dan seleksi,” tambahnya.
Jurnalis: Vicken Highlightlander
Editor: Romo Kefas