Yusuf Mujiono: Kita Harus Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

Yusuf Mujiono: Kita Harus Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Indonesia

Spread the love

Jakarta – Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Indonesia mengecam keras tindakan kekerasan dan intoleransi terhadap kegiatan retreat dan perusakan villa di Cidahu, Sukabumi. Ketua Umum Pewarna, Yusuf Mujiono, menyatakan bahwa kejadian ini menunjukkan kegagalan pemerintahan Prabowo Subianto dalam melindungi kebebasan beragama.

Kekerasan di Cidahu: Kegagalan Pemerintahan Prabowo

Yusuf mengkritik pemerintahan Prabowo yang dinilai belum membuktikan komitmennya untuk melindungi kebebasan beragama. “Beredar video viral perusakan rumah yang digeruduk warga, mendatangi kegiatan retreat lalu merusakan perusakan. Tak lama kemudian muncul pernyataan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Satpol PP Kabupaten Sukabumi bahwa masalah itu telah selesai dengan damai. Kami menyesalkan kejadian ini. Lagi-lagi toleransi beragama dinodai begitu saja,” kata Ketua Umum Pewarna Indonesia Yusuf Mujiono didampingi Sekjen Ronald Stevly Onibala.

Pasal Pertama dan Kedelapan Asta Cita

Yusuf mengkritik pemerintahan Prabowo yang dinilai belum membuktikan komitmennya untuk melindungi kebebasan beragama. Pasal pertama dan kedelapan Asta Cita Misi Menuju Indonesia Emas 2045 menekankan pentingnya memperkuat Pancasila, demokrasi, HAM, dan toleransi beragama. Namun, kejadian kekerasan di Cidahu menunjukkan bahwa janji ini belum dipenuhi. “Ibarat Alfa dan Omega, pasal pertama dan terakhir Asta Cita jelas-jelas menekankan penguatan atas Pancasila, HAM dan toleransi beragama. Tapi, mengapa masih saja terjadi kekerasan dan diskriminasi terhadap kelompok Kristiani?” tanya Yusuf.

Pewarna memberikan dukungan moril kepada gereja, sekolah, dan organisasi kristiani lainnya untuk tidak takut menggelar ibadah dan retreat. “Lokasi seperti rumah atau villa itu kan bukan lokasi permanen untuk ibadah seperti gereja. Jadi, bisa saja menggelar doa mingguan, pendalaman iman, retreat dan lain-lain. Pada kegiatan yang mendatangkan massa cukup banyak, mungkin hanya perlu mengajukan izin keramaian. Kalau untuk ibadah mingguan gereja di rumah ya biasa saja, seperti juga pengajian, yasinan, tahlilan dan lain-lain,” urainya.

Pesan kepada Menteri Agama dan Kapolri

Yusuf mengingatkan Menteri Agama Nasaruddin Umar untuk tegas menjalankan moderasi beragama, agar tidak sedikit-sedikit terjadi kekerasan pada satu kelompok agama atau keyakinan tertentu. Kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Pewarna mengingatkan untuk terus mengayomi dan menjaga semua anak bangsa tanpa terkecuali dalam menjalankan hak beribadah sesuai Pasal 29 UUD 1945 yang menjamin kebebasan beragama dan beribadah bagi setiap warga negara. “Jangan sampai kasus Cidahu terulang lagi, atau lebih parahnya, kekerasan seperti ini bisa menyulut reaksi dari umat lain di wilayah Indonesia yang lain. Kita harus menjaga Indonesia tetap damai, aman, dan nyaman bagi setiap warga negara,” pungkasnya.[Tim Cyber Pewarna]

error: Content is protected !!