BUPATI SRAGEN LAUNCHING DESA TUMIS GOTONG ROYONG

BUPATI SRAGEN LAUNCHING DESA TUMIS GOTONG ROYONG

Spread the love

SRAGEN – Pemerintah Kabupaten Sragen telah berupaya selama bertahun-tahun untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Kabupaten Sragen. Upaya-upaya tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Capaian tingkat kemiskinan di Kabupaten Sragen pada tahun 2017 sebesar 12,35%. Akibat covid-19 pada tahun 2021 di Kabupaten Sragen mengalami kenaikan tingkat kemiskinan menjadi 13,85%.

Hal tesebut dilaporkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Sragen Drs. Joko Suratno saat acara Launching Desa Tuntas Kemiskinan Gotong Royong di Balai Desa Jabung Kecamatan Plupuh Rabu (13/7).

Dalam kesempatan tersebut Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati hadir dan melaunching Desa Tumis Gotong Royong didampingi Sekda Sragen Tatag Prabawanto dan Asisten Sekda Sragen, Kepala OPD Kabupaten Sragen, para stakeholders dari Baznas Sragen, PMI Sragen, Lazizmu, Lazisnu, GNOTA, PLN, para Camat se-Kabupaten Sragen dan Muspika Kecamatan Plupuh.

Joko Suratno yang juga selaku Tim Penanganan Desa Tuntas Kemiskinan dalam laporannya menerangkan bahwa dari hasil data kenaikan tingkat kemiskinan tersebut Bupati Sragen mempunyai gagasan bahwa walaupun cakupan wilayahnya kecil yaitu desa namun jika dapat dituntaskan dalam 1 desa itu kedesa yang lain akan dapat memberikan pengaruh terhadap penurunan angka kemiskinan.

Untuk itu Sekda Sragen sebagai Ketua Tim Penanganan Desa Tuntas Kemiskinan menindaklanjuti hal tersebut, dan pada tahun 2022 ini dilaksanakan dan diterapkan Rancangan kegiatan Desa Tuntas Kemiskinan (Tumis) serta menetapkan satu desa sebagai Pilot Project.

Pengentasan Kemiskinan lewat desa Tumis dilaksanakan secara holistik, terintegrasi dengan melibatkan seluruh stakeholders serta elemen masyarakat. Sehingga khusus Desa Jabung anggarannya berasal dari Gotong Royong dari seluruh stakeholders yang ada.

Pada anggaran perubahan 2022 akan diteruskan dengan dua desa yakni desa kadipiro kecamatan sambirejo dan desa cemeng kecamatan sambungmacan. Walaupun sifatnya gotong royong dan sebagian sudah didukung APBD Perubahan maka Dana Desa yang ada di dua desa tersebut untuk dapat diarahkan pengentasan kemiskinan.

Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan pihaknya mengapreiasi dan berterima kasih khususnya Kepala Desa Jabung, Ketua RT, BPD, Perangkat Desa, Tokoh Masyarakat atas partisipasi masyarakat Desa Jabung dalam pengentasan kemiskinan.

“Hari ini kita lauching Program Desa Tumis Gotong di desa Jabung. Prosesnya kita awali dari verifikasi dan assetment sesuai data DTKS. Apakah sudah mandiri ataupun tidak lagi kategori miskin. Sehingga kita identifikasi satu persatu kebutuhannya. Ada yang butuh bedah rumah, ada yang butuh jamban, ada yang butuh usaha ekonomi produktif (UEP), kita berikan jadup (jaminan hidup) bagi yang memang miskin dan tidak produktif.”terang Bupati Yuni.

Menurutnya semua stakeholders terkait mulai dari Baznas, PMI, Lazizmu,Lazisnu, Yatim Mandiri, FUD (Forum Usaha Daerah), GNOTA, PLN termasuk ASN semuanya bergotong royong untuk fokus disatu desa dalam rangka pengentasan kemiskinan. Bantuan yang diberikan berbentuk RTLH bagi 57 rumah dari Baznas Sragen, bantuan 48 jamban dari PMI Sragen, Usaha Ekonomi Produktif dengan memberikan modal usaha sebesar 2 juta rupiah, biaya bantuan anak sekolah berupa peralatan sekolah (tas, laptop, sepeda) untuk 6 anak dari GNOTA , Jaminan hidup diberikan 200 ribu perbulan selama satu tahun bagi 38 orang, dan 12 sambungan aliran listrik untuk warga yang belum ada listrik serta biaya BPJS keshatan bagi 332 warga.

Ia menambahkan Desa Jabung menjadi awal Pilot Project desa Tumis. Adapun total anggaran yang diberikan kepada Desa Jabung sebesar 1,6 milyar. Tidak mengambil dana dari APBD Kabupaten Sragen. Mengingat sebelumnya dana yang digelontorkan oleh pemerintah untuk pengentasan kemiskinan yang disebar diseluruh Kabupaten Sragen ternyata tidak optimal untuk dapat menurunkan angka kemiskinan.

“ini ikhtiarnya kita semua dari pemerintah hingga ke masyarakat. Ini Learning by doing. Akan kita evaluasi dan monitoring hasilnya untuk kedepannya. Semoga nanti angka kemiskinan bisa turun, kesejahteraan untuk Sragen benar-benar dapat terwujud.”pungkasnya. (Maryudi)

error: Content is protected !!