SLEMAN- KLIKBERITA.NET , Memperingati hari lahir Pancasila 1 juni 2023, DPD Majelis Umat Kristen Indonesia Kabupaten Sleman menggelar Dialog Budaya dan Kebangsaan bertajuk “INDAHNYA PERBEDAAN “, bertempat di Savita Inn Hotel jalan tentara pelajar no.9 Ngaglik-Sleman, Kamis (1/6/2023).
Pembicara : Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan., H.Sukamto, SH, anggota DPR RI Komisi IX, Fraksi PKB., Drs.H.M.Idham Samawi, anggota DPR RI-MPR RI., SHRI Bhagavan Visvakarma., Dr. Munir Daliman, S.Pdk, M.Th. Penasehat DPD MUKI Sleman., dipandu oleh Pdt. Arief Arianto Ketua DPD MUKI Sleman., Ki Abah Daniel, Budayawan.
Dihadiri, Bimas Kristen Kanwil Kemenag DIY,Sri Gunarti Sabdaningrum,M.PdK., KSB DPW MUKI DIY dan perwakilan Pengurus serta anggota DPW-DPD MUKI se DIY, Ketua PP Kawal Indonesia Ps.Sarlin Mataheru,M.Th., Tokoh Rohaniawan lintas Iman, masyarakat dari berbagai komunitas dan Ormas.
Dimeriahkan pentas Seni Wayang Golek Sunda persembahan Ki Abah Daniel dan Tarian Jawa, Rendy Whelson MUKI Youth Danang. Artistic Danang – JH Decoration, serta Trainer UMKM Ekonomi Kreatif Nike Christin, memberikan pelatihan terapi kesehatan, dan cara pembuatan sabun , parfum bagi peserta diawal acara.
Pdt.Arief Arianto, Ketua DPD MUKI Sleman menerangkan , bahwa kegiatan ini adalah kerjasama DPD MUKI Sleman, Pewarna DIY, Bahana Chanel dan Kawal Indonesia. Rencana semula kegiatan ini hanya untuk 100 peserta dengan format yang lebih sederhana, tapi dalam perkembangannya masyarakat sangat antusias untuk mengikuti acara dan yang hadir saat ini 200 orang , ujarnya.
Dalam pemaparannya Drs.H.M.Idham Samawi mengatakan, hanya Pancasila yang dapat mempersatukan Indonesia, dan tidak ada Idiologi didunia seperti Pancasila, karena Pancasila bila disandingkan dengan budaya manapun tetap relevan.
Harapannya Pancasila harus mulai diajarkan sejak dini kepada generasi muda, sehingga saat dewasa nanti dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila. ujarnya.
H.Sukamto, SH, konsepsi tentang Bhineka Tunggal Ika meskipun berbeda-beda tetap satu jua. Kebhinekaan yang menerima dan memberi ruang hidup bagi aneka perbedaan, kemajemukan bangsa merupakan kebanggaan sekaligus tantangan.
Lebih lanjut ,Ketua Dewan Pembina Banser DIY , menuturkan Mengapa manusia seringnya tidak rukun, tidak bersatu , selalu berselisih satu sama lain , penyebabnya adalah karena perbedaan yang tidak dirajut dan tidak dikelola dengan baik.
Sementara itu, Kapolda DIY Dalam pemaparannya mengatakan, sebetulnya diskusi tentang perbedaan itu sudah selesai, karena saat kita berbicara tentang perbedaan , maka kita harus siap tentang konflik.
Kita perlu memahami tentang kebhinekaan, bagaimana membangun persatuan, sehingga kita tidak lagi berbicara tentang perbedaan, karena Idiologi Pancasila lahir, bukan dari perenungan semata, tetapi lahir dari perjuangan, maka hal ini perlu terus di perjuangkan.
Kita harus bersatu menciptakan tujuan bersama , misalnya seperti di Yogyakarta bagaimana kita secara bersama-sama menangani kejahatan jalanan yang ekstrim, kita coba bersama-sama menangani hal ini sesuai topuksi kita masing-masing.
Kapolda menghimbau, bila terjadi perbedaan ditengah masyarakat oleh karena sesuatu, jangan cepat bereaksi dengan mengambil “side”, tetapi perlu cek kebenaran informasi tersebut, sehingga kita bersama saling mendukung, saling menjaga persatuan dan kesatuan. pungkas Kapolda DIY.
Hal serupa disampaikan Dr. Munir Daliman, sesuai Firman Tuhan , Mazmur 133 : 1, Nyanyian Ziarah Daud, Sungguh , alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun.
Bangsa Indonesia ini kalau seluruh masyarakatnya, tokoh agama dan para guru bangsa mengajarkan kerukunan, toleransi maka saya percaya, keindahan itu terjadi di negeri ini (Indonesia).tutur Pdt.Munir Daliman (Ketua STT Kadesi)
Secara keseluruhan acara berjalan lancar dan menunggu even berikut kolaborasi kegiatan “suluh lingkungan” yang diprakarsai oleh DPW MUKI DIY seperti yang disampaikan Ketua DPW DIY,Albert Yusuf Langke,M.Th., diakhiri dengan penyerahan kenang kenangan, foto bersama dan ramah tamah.(Ome)