REMBANG – Pemerintah Kabupaten Rembang berencana menyediakan sumber listrik di area persawahan untuk dimanfaatkan petani. Hal itu diperlukan, untuk memenuhi kebutuhan petani akan listrik yang terjangkau, guna mengoperasikan pompa air saat mengairi sawah.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan menjelaskan, curah hujan pada masa tanam (MT) 2 di Rembang cukup rendah. Karena itu, petani terpaksa mengandalkan air tanah yang dipompa menggunakan mesin diesel.
Disampaikan, selama ini, petani menggunakan listrik dari rumah warga yang jaraknya cukup jauh, sehingga menimbulkan risiko jika tidak menggunakan kabel standar. Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya berkomunikasi dengan PLN untuk menyediakan sumber listrik langsung di area persawahan. Hasilnya, usulan tersebut sangat mungkin diakomodasi oleh PLN.
“Tadi diterangkan (pihak PLN) memang memungkinkan ada program itu (sumber listrik di area persawahan) untuk didaftarkan dan disampaikan ke PLN (pusat). Kira-kira berapa yang membutuhkan pemasangan, nanti akan difasilitasi pemasangannya,” ujar Agus, saat dihubungi, Kamis (6/6/2024).
Sumber listrik tersebut, lanjut Agus, nantinya akan diletakkan di jalan terdekat dari area persawahan, sehingga petani hanya perlu menggunakan sedikit kabel untuk menghidupkan pompa air. Ini membuat penggunaan listrik lebih aman dan efisien, dibandingkan bahan bakar minyak atau gas.
Agus menambahkan, inisiatif ini ditujukan untuk kawasan persawahan yang memiliki sumber air tanah, seperti di Desa Waru dan Kasreman (Kecamatan Rembang), serta Desa Kuangsan (Kecamatan Kaliori).
“Kawasan persawahan tersentral itu yang akan kita bantu komunikasikan dengan PLN. Tadi sudah diidentifikasi kebutuhannya, nanti segera dibuatkan surat resmi permohonan ke PLN dari desa. Kemudian PLN menjanjikan akan segera survei dan mengusulkan ke PLN pusat,” pungkasnya. (Red)