Hari Guru Nasional: Romo Kefas: "Stop Retorika, Wujudkan Kesejahteraan Guru! Masa Depan Bangsa Ada di Tangan Mereka!"

Hari Guru Nasional: Romo Kefas: “Stop Retorika, Wujudkan Kesejahteraan Guru! Masa Depan Bangsa Ada di Tangan Mereka!”

Spread the love

Bogor, Jawa Barat – Di tengah gegap gempita perayaan Hari Guru Nasional, sebuah suara lantang kembali menggema dari Bogor. Kefas Hervin Devananda alias Romo Kefas, Koordinator Nasional LSM Gerakan Rakyat untuk Keadilan (GERAK), tak ingin euforia sesaat menutupi fakta pahit: kesejahteraan guru di Indonesia masih jauh dari harapan. Ia mendesak pemerintah untuk segera bertindak nyata, bukan sekadar mengumbar janji manis.

“Hari Guru adalah saat yang tepat untuk memberikan apresiasi kepada para guru. Namun, apresiasi ini harus diimbangi dengan upaya konkret untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Romo Kefas.

Salah satu isu utama yang diangkat adalah disparitas kesejahteraan antara guru di perkotaan dan pedesaan. Romo Kefas menekankan bahwa guru di daerah terpencil seringkali menghadapi kondisi kerja yang lebih sulit dengan sumber daya yang terbatas, yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas pengajaran.

“Guru kudu digugu lan ditiru, tapi yen ora makmur, piye bisa maju? Guru harus menjadi panutan dan teladan, tetapi jika kesejahteraannya tidak terjamin, bagaimana pendidikan bisa maju?” tegas Romo Kefas, seraya mengingatkan pemerintah akan kewajibannya sesuai dengan Undang-Undang.

Romo Kefas merujuk pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang secara jelas mengatur tentang hak-hak guru, termasuk hak untuk memperoleh penghasilan yang layak, jaminan kesejahteraan sosial, dan penghargaan sesuai dengan prestasi kerja. Ia juga menyoroti Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus, dan Insentif yang seharusnya menjadi acuan dalam memberikan penghargaan yang layak kepada guru.

“Implementasi dari UU dan PP ini harus dievaluasi secara berkala. Jangan sampai peraturan hanya menjadi macan kertas tanpa memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan guru,” tegasnya.

Romo Kefas juga menyoroti perlunya alokasi anggaran yang lebih besar untuk sektor pendidikan, khususnya untuk peningkatan gaji, pelatihan, dan fasilitas bagi guru. Ia berharap pemerintah dapat lebih serius dalam menangani isu ini sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa.

“Guru yang sejahtera akan lebih termotivasi dan fokus dalam menjalankan tugasnya. Ini akan berdampak positif pada kualitas pendidikan dan generasi penerus bangsa,” kata Romo Kefas.

Di akhir perbincangannya kepada awak media , Romo Kefas kembali menegaskan bahwa kesejahteraan guru adalah kunci kemajuan bangsa. “Cukup sudah retorika! Saatnya wujudkan kesejahteraan guru. Karena di tangan merekalah, masa depan Indonesia kita pertaruhkan!” pungkasnya dengan nada penuh harap. (*)

error: Content is protected !!