Imam Eli: Kisah Keteladanan yang Gagal - Sebuah Peringatan bagi Kita

Imam Eli: Kisah Keteladanan yang Gagal – Sebuah Peringatan bagi Kita

Spread the love

Klik Berita“Mereka adalah orang-orang yang tidak berguna; mereka tidak mengenal TUHAN” (1 Samuel 2:12). Kisah Imam Eli adalah contoh keteladanan yang gagal yang sangat memprihatinkan. Sebagai imam Allah, ia memiliki tanggung jawab besar untuk membimbing anak-anaknya, Hofni dan Pinehas, namun ia gagal dalam hal itu. Mereka melakukan berbagai kejahatan dan tidak mengenal Tuhan. Ini adalah kegagalan yang sangat serius!

Perumpamaan: “Sebuah kapal yang besar dan kuat, namun tanpa kemudi yang baik, akan terombang-ambing di laut dan tidak dapat mencapai tujuan.” Seperti kapal itu, Imam Eli juga tidak memiliki kemudi yang baik dalam mendisiplinkan anak-anaknya. Ini adalah kegagalan yang tidak dapat diterima!

Pribahasa Jawa: “Ojo mung katon apik, nanging kudu apik tenan” (Jangan hanya terlihat baik, tapi harus baik benar-benar). Ini sangat sesuai dengan isi artikel, karena Imam Eli hanya terlihat baik di luar, tapi sebenarnya ia gagal dalam mendisiplinkan anak-anaknya.

“Mata Eli sudah kabur, sehingga ia tidak dapat melihat” (1 Samuel 3:2). Ini menunjukkan bahwa kita harus memiliki penglihatan yang jelas untuk melihat kebenaran dan menjalankan fungsi kita sebagai perantara antara Tuhan dan manusia. Namun, Imam Eli gagal dalam hal itu. Ini adalah kegagalan yang sangat memprihatinkan!

Dan hal ini  mengingatkan kita tentang pentingnya kekudusan dalam pelayanan. Kita harus menjaga kekudusan kita dan tidak membiarkan dosa mencemari pelayanan kita. Namun, Imam Eli gagal dalam hal itu. Ini adalah kegagalan yang tidak dapat diterima!

Tuhan selalu memberikan kesempatan untuk bertobat dan memulai kembali. “Datanglah kepada-Ku, semua yang lelah dan berbeban berat, dan Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Matius 11:28). Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan selalu siap untuk menerima kita dan memberikan kelegaan bagi kita. Namun, kita harus berani menegur siapapun yang tidak setia dalam melayani Tuhan. TETAPI, KITA JUGA HARUS BERANI MENEGUR SIAPAPUN, TERMASUK ANAK KITA, JIKA MEREKA TIDAK SETIA DALAM MELAYANI TUHAN. Karena artinya kita tidak ingin mereka hidupnya tanpa arah karena ketidaktaatan mereka dan bermain-main dalam melayani Tuhan! Jangan ragu untuk menegur dan membimbing mereka kembali ke jalan yang benar!

Kisah Imam Eli adalah contoh keteladanan yang gagal yang sangat memprihatinkan. Kita harus belajar dari kegagalan ini dan berani menegur siapapun yang tidak setia dalam melayani Tuhan. Jangan biarkan kegagalan seperti ini terjadi dalam kehidupan kita!

Bogor, 01 Agustus 2025
Selamat bersaat teduh ….Tuhan Yesus Memberkat
Kefas Hervin Devananda

error: Content is protected !!