SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) masih membutuhkan sebanyak 2.418 unit dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini, baru 335 unit SPPG yang tersedia dari total 2.753 unit yang dibutuhkan di 35 kabupaten/kota.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan komitmennya untuk mengakselerasi realisasi program MBG dengan mengoptimalkan peran SPPG di seluruh kabupaten/kota. “Kita masih butuh lebih banyak SPPG, karena itu adalah kompartemen penting dalam mendukung program MBG,” tegas Luthfi dalam rapat koordinasi bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dan jajaran pemerintah daerah se-Jawa Tengah.
Realisasi penerima manfaat MBG di Jateng baru mencapai 9,8 persen, atau 953.912 orang dari total potensi penerima lebih dari 9,6 juta jiwa. Luthfi meminta dukungan dari BGN dan pemerintah kabupaten/kota untuk mempercepat aktivasi unit-unit SPPG yang telah terdaftar.
*Enam Langkah Strategis untuk Mendukung Program MBG*
Untuk mendukung program MBG, Luthfi mendorong enam langkah strategis, yaitu:
- Pemberdayaan Ekonomi Lokal: Melalui BUMDes, gapoktan, dan pelaku usaha daerah.
- Perbaikan Tata Kelola: Meningkatkan koordinasi pemerintahan dan mengoptimalkan peran SPPG.
- Pendataan dan Validasi: Menjamin sasaran program tepat sasaran.
- Pengawasan Ketat: Mengawasi keamanan dan sanitasi pangan.
- Monitoring Pasokan: Mengawasi pasokan bahan baku untuk program MBG.
- Edukasi Gizi: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan program MBG dapat berjalan dengan efektif dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Jurnalis: Eko
Editor: Romo Kefas