Klikberita.net Dalam hiruk pikuk kehidupan modern yang serba cepat dan digital, kita seringkali lupa akan pentingnya hubungan yang tulus dan mendalam dengan orang lain. Kita terjebak dalam dunia maya yang penuh dengan informasi dan interaksi superficial, sehingga kita kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan yang sebenarnya dengan orang lain.
Namun, ada satu hal yang dapat membawa kita kembali ke jalur yang benar, yaitu silaturahim yang tulus dan tanpa sekat. Dengan membangun kesolidan dan hubungan yang baik dengan orang lain, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai, serta menjadi contoh yang baik bagi orang lain.
Membangun kesolidan dalam hubungan dengan orang lain memang tidaklah mudah. Namun, dengan silaturahim yang tulus dan tanpa sekat, kita dapat menciptakan hubungan yang kuat dan harmonis. Seperti yang tertulis dalam Amsal 17:17, “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.”
Seperti pepohonan yang tumbuh berdampingan, kita dapat menjadi kuat dan kokoh jika kita saling menopang dan mendukung satu sama lain. Namun, jika kita berdiri sendiri-sendiri, kita dapat menjadi rapuh dan mudah tumbang.
Dalam budaya Jawa, ada peribahasa “memayu hayuning bawana” yang berarti “memperindah keharmonisan dunia”. Peribahasa ini mengajarkan kita tentang pentingnya membangun hubungan yang harmonis dengan orang lain dan lingkungan sekitar.
Dalam budaya Minahasa, ada peribahasa “torang samua basudara” yang berarti “kita semua adalah saudara”. Peribahasa ini mengajarkan kita tentang pentingnya membangun hubungan yang erat dan harmonis dengan orang lain, serta memandang mereka sebagai saudara.
Dengan membangun kesolidan dan hubungan yang baik dengan orang lain, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai. Seperti yang tertulis dalam Yohanes 13:35, “Dengan ini semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jika kamu saling mengasihi.”
Oleh karena itu, mari kita bangun kesolidan dan hubungan yang baik dengan orang lain, dengan silaturahim yang tulus dan tanpa sekat. Tuhan Yesus Memberkati. Rahayu, sampurasun!
Oleh Kefas Hervin Devananda