Jurnalis Zaman Now: Nggak Cuma Nulis, Tapi Juga Bikin Bumi Tersenyum!

Jurnalis Zaman Now: Nggak Cuma Nulis, Tapi Juga Bikin Bumi Tersenyum!

Spread the love

Oleh: Kefas Hervin Devananda (Romo Kefas)

Bekasi – “Pernahkah Anda merasa lelah dengan berita yang hanya menyajikan masalah tanpa solusi? Tenang, Anda tidak sendirian! Karena kini hadir jurnalis zaman now, yang bukan hanya melaporkan fakta, tapi juga menginspirasi perubahan.” Di era banjir informasi ini, mereka adalah arsitek peradaban, yang merancang masa depan Indonesia dengan tinta dan keberanian. Capek sama berita yang isinya cuma politik dan gosip seleb? Pengen baca berita yang bikin semangat, yang bikin kita pengen gerak buat Indonesia yang lebih baik? Nah, berarti kamu harus kenalan sama jurnalis zaman now! Mereka nggak cuma jago nulis, tapi juga punya misi mulia: “Menghijaukan Nusantara, Merawat Peradaban!”

Jurnalis “Hijau”: Pena Mereka Lebih Tajam dari Pedang!

Jurnalis zaman now sadar betul, Indonesia lagi darurat lingkungan. Hutan dibabat, sungai dicemari, sampah menggunung di mana-mana. Tapi, mereka nggak cuma diem aja! Lewat tulisan mereka, mereka bongkar praktik-praktik kotor yang ngerusak lingkungan. Mereka wawancarai aktivis lingkungan, mereka liput aksi-aksi bersih-bersih, mereka kampanyekan gaya hidup ramah lingkungan. Pena mereka lebih tajam dari pedang, mampu menusuk jantung para perusak lingkungan! Seperti kata pepatah Sunda, “Sacangreud pageuh, sagolek pangkek” (sekata janji, seayun langkah). Jurnalis “hijau” berpegang teguh pada kebenaran dan konsisten dalam memperjuangkan lingkungan! Mereka dilindungi oleh UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang memberikan hak kepada setiap orang untuk mendapatkan informasi terkait lingkungan hidup. Mereka bagaikan elang yang terbang tinggi, mengawasi setiap sudut negeri, dan menyambar setiap kejahatan lingkungan yang tersembunyi.

Jurnalis “Peradaban”: Merawat Nilai-Nilai Luhur Bangsa

Selain lingkungan, jurnalis zaman now juga peduli sama peradaban bangsa. Mereka sadar, Indonesia punya budaya yang kaya dan luhur. Tapi, budaya ini mulai luntur karena pengaruh globalisasi dan modernisasi. Lewat tulisan mereka, mereka kenalkan kembali budaya-budaya tradisional, mereka promosikan seni dan kerajinan lokal, mereka kampanyekan nilai-nilai toleransi dan gotong royong. Mereka adalah garda terdepan dalam merawat peradaban bangsa! Ingatlah peribahasa Jawa, “Memayu hayuning bawana, ambrasta dur hara” (memelihara keselamatan dunia, memberantas angkara murka). Jurnalis “peradaban” berupaya menjaga keharmonisan dunia dan melawan segala bentuk kejahatan! Mereka berpegang pada UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang menjamin kemerdekaan pers untuk mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi. Mereka adalah lentera di tengah kegelapan, menerangi jalan bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai budayanya sendiri.

Jurnalis “Inspiratif”: Mengubah Dunia dengan Kata-Kata

Jurnalis zaman now bukan cuma tukang catat kejadian. Mereka adalah storyteller ulung yang mampu mengubah dunia dengan kata-kata. Mereka cari cerita-cerita inspiratif dari pelosok negeri, mereka angkat kisah-kisah heroik dari orang-orang biasa, mereka sebarkan semangat positif ke seluruh penjuru Indonesia. Mereka buktikan, satu tulisan bisa mengubah hidup seseorang, bahkan mengubah dunia!

Jadi, Jurnalis Zaman Now Itu…

– Kritis: Nggak takut bongkar kebobrokan, tapi tetap berimbang dan objektif.
– Kreatif: Nggak cuma nulis berita, tapi juga bikin konten yang menarik dan menghibur.
– Kolaboratif: Nggak kerja sendirian, tapi juga jalin kerjasama dengan berbagai pihak.
– Komitmen: Nggak cuma ikut-ikutan, tapi juga punya komitmen yang kuat untuk Indonesia yang lebih baik.

Buat Kamu yang Pengen Jadi Jurnalis Zaman Now…

1. Asah Kemampuan Menulis: Baca buku, ikut pelatihan, dan terus berlatih.
2. Perluas Wawasan: Ikuti perkembangan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya.
3. Bangun Jaringan: Kenalan sama jurnalis senior, aktivis, dan tokoh masyarakat.
4. Tentukan Fokus: Pilih isu yang paling kamu peduli dan kuasai.
5. Berkarya: Jangan takut mencoba hal baru dan jangan pernah menyerah!

Ingat, Indonesia butuh jurnalis yang nggak cuma pintar, tapi juga punya hati. Jadilah jurnalis zaman now, dan bersama-sama kita “Menghijaukan Nusantara, Merawat Peradaban!”

Penulis adalah jurnalis senior di Pewarna Indonesia, yang juga aktif sebagai koordinator nasional LSM Gerakan Keadilan untuk Rakyat (GERAK). Selain berkiprah di dunia jurnalistik dan advokasi, Romo Kefas juga merupakan seorang rohaniwan yang melayani di salah satu sinode Gereja di Indonesia. Dedikasinya terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan kebudayaan telah menginspirasi banyak orang untuk turut berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

error: Content is protected !!