Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong perluasan pasar ke Amerika Latin. Hal itu diwujudkan dengan melaksanakan Putaran Ketiga Perundingan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dengan Peru (Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement/IP–CEPA).
Perundingan tersebut dimulai pada Selasa (17/9/2024). Perundingan dijadwalkan berlangsung selama empat hari hingga Jumat (20/9/2024) mendatang di Jakarta.
Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan, RI Johni Martha menyampaikan, kedua negara semakin mengintensifkan perundingan IP–CEPA untuk mempercepat tercapainya target kesepakatan substansial. Ia berharap, kesepakatan substansial tersebut dapat diumumkan Kepala Negara RI dan Peru di Pekan Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC Economic Leaders Week) di Peru pada November 2024 mendatang.
“Kami berkomitmen penuh untuk menyelesaikan perundingan IP–CEPA ini dengan sebaik-baiknya. Perundingan ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia untuk memperluas pasar ke Amerika Latin. Perjanjian ini akan membuka akses lebih luas bagi produk unggulan Indonesia, seperti manufaktur dan pertanian, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global,” ujar Johni yang juga merupakan Ketua Tim Perunding Indonesia.
Salah satu poin penting dari perundingan IP–CEPA adalah komitmen untuk melanjutkan pembahasan mengenai akses pasar, aturan teknis, keamanan pangan, serta pengurangan hambatan nontarif sebagai manfaat yang diharapkan kedua negara. Johni berharap, tujuh kelompok kerja yang terlibat dalam perundingan ini dapat segera menyelesaikan pembahasan mereka dalam tenggat waktu yang sudah disepakati dalam Rencana Kerja Perundingan IP–CEPA.
Johni membuka putaran ketiga itu bersama Direktur Asia, Oseania, dan Afrika Kementerian Luar Negeri Peru sekaligus Pemimpin Delegasi Peru, Gerardo Meza. Dalam sesi pembukaan, Johni dan Gerardo menyampaikan, Indonesia dan Peru sepakat untuk mempercepat pembahasan agar dapat mencapai kesepakatan yang bermanfaat bagi kedua negara.
Sementara itu, Gerardo menyampaikan, Peru memiliki optimisme yang sama dengan Indonesia dalam upaya menjajaki peluang perdagangan kedua negara. Oleh karena itu, IP–CEPA menjadi batu loncatan penting dalam penguatan hubungan dagang Indonesia dan Peru.
“Banyaknya pengusaha Peru yang hadir pada Indonesia Latin America and the Caribbean (INALAC) Business Forum pada 11–13 September 2024 di Lima, Peru membuktikan tingginya minat dan kepercayaan mereka terhadap potensi kerja sama ekonomi dengan Indonesia. IP–CEPA pun menjadi langkah penting bagi kedua negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Gerardo.
Duta Besar Peru untuk Indonesia, Luis Tsuboyama turut hadir dalam pembukaan putaran ketiga perundingan IP–CEPA. Ia menegaskan, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru telah terjalin dengan erat.
“Indonesia bukanlah negara yang asing bagi Peru jika mengingat hubungan diplomatik kedua negara telah berjalan sejak 1975. Kami di Kedutaan Besar Peru di Jakarta selalu berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan RI, khususnya dalam menangani isu-isu strategis di bidang perdagangan. Saya optimistis IP–CEPA akan semakin memperkuat hubungan dan menambah manfaat bagi kedua negara,” ujar Luis.
Sebagai langkah lanjutan, Indonesia dan Peru telah sepakat untuk menggelar perundingan keempat IP– CEPA pada 28 Oktober sampai 1 November 2024 di Jakarta. Target perundingan keempat adalah pengumuman penyelesaian substansial yang direncanakan untuk dapat disampaikan di sela-sela APEC Economic Leaders Week 2024 di Peru. (*)