Kepemimpinan adalah Manifestasi dari Otoritas Allah

Kepemimpinan adalah Manifestasi dari Otoritas Allah

Spread the love

 

Klikberita.net Kepemimpinan yang efektif seringkali dianggap sebagai manifestasi dari otoritas yang diberikan oleh Allah. Dalam Alkitab, kita dapat menemukan banyak contoh kepemimpinan yang efektif dan bijak, seperti Musa, Daud, dan Yesus Kristus sendiri.

Karakteristik Pemimpin yang Baik

Pemimpin yang baik memiliki beberapa karakteristik yang penting, seperti:

– Kebijaksanaan: Pemimpin yang baik harus dapat membuat keputusan yang bijak dan tepat. (Amsal 4:7, “Hal utama adalah kebijaksanaan; dapatkanlah kebijaksanaan.”)
– Integritas: Pemimpin yang baik harus memiliki integritas yang tinggi dan dapat dipercaya. (Amsal 10:9, “Orang yang berintegritas akan hidup dengan aman.”)
– Komitmen untuk melayani: Pemimpin yang baik harus memiliki komitmen untuk melayani orang lain dan memimpin dengan hati. (Matius 20:28, “Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.”)

Pengikut yang Tak Taat

Namun, tidak semua pengikut taat terhadap otoritas. Beberapa pengikut mungkin tidak taat karena mereka tidak memahami visi dan misi pemimpin, atau karena mereka memiliki kepentingan pribadi yang berbeda. (Titus 1:10, “Sebab ada banyak pemberontak, pembual dan penyesat, terutama di antara mereka yang berasal dari golongan sunat.”)

Efek dari Ketidaktaatan

Ketidaktaatan terhadap otoritas dapat memiliki efek yang negatif, seperti:

– Kegagalan dalam mencapai tujuan: Jika pengikut tidak taat terhadap otoritas, maka mereka tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (1 Korintus 14:33, “Sebab Allah bukanlah Allah yang menimbulkan kekacauan, melainkan damai sejahtera.”)
– Konflik dan perpecahan: Ketidaktaatan terhadap otoritas dapat menyebabkan konflik dan perpecahan di antara pengikut. (Galatia 5:20, “Kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya.”)
– Kehilangan kepercayaan: Jika pengikut tidak taat terhadap otoritas, maka mereka akan kehilangan kepercayaan dari pemimpin dan dari orang lain. (Amsal 25:19, “Percayalah kepada orang yang tidak setia dalam masa kesesakan, seperti percaya kepada gigi yang rusak dan kaki yang lelah.”)

Untuk mengatasi ketidaktaatan terhadap otoritas, pemimpin harus dapat:

– Mengkomunikasikan visi dan misi dengan jelas: Pemimpin harus dapat mengkomunikasikan visi dan misi dengan jelas kepada pengikut, sehingga mereka dapat memahami dan taat terhadap otoritas. (1 Korintus 14:8, “Sebab jika nafiri memberikan suara yang tidak jelas, siapakah yang akan bersiap untuk berperang?”)
– Membangun hubungan yang baik: Pemimpin harus dapat membangun hubungan yang baik dengan pengikut, sehingga mereka dapat mempercayai dan taat terhadap otoritas. (Amsal 27:17, “Besi menajamkan besi, demikianlah orang menajamkan sesamanya.”)

Dengan memahami karakteristik pemimpin yang baik, efek dari ketidaktaatan, dan solusi untuk mengatasi ketidaktaatan, kita dapat menjadi pemimpin yang efektif dan manifestasi dari otoritas Allah. Tuhan Yesus Memberkati

Ev. Kefas Hervin Devananda, S.Th., M.Pd.K

error: Content is protected !!