Kerukunan dan Kedamaian Meriahkan Perayaan Pentakosta di GKJ Karangbendo

Kerukunan dan Kedamaian Meriahkan Perayaan Pentakosta di GKJ Karangbendo

Spread the love

Bantul – Hari ini, Minggu, 8 Juni 2025, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Karangbendo mengadakan ibadah undhuh-undhuh bersamaan dengan perayaan Pentakosta yang sangat meriah dan bersejarah! Acara ini dimeriahkan dengan kirab 4 gunungan yang berisi sayuran dan buah, yang diberangkatkan dari halaman Masjid Bantulan, Janti, dengan iringan Bregodo dan warga yang mengenakan pakaian adat Jawa yang indah dan megah!

Kirab ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk:
– Tokoh agama: Pdt. Imanuel Geovasky, (tautan tidak tersedia) Teol., MAPS sebagai Pendeta Jemaat GKJ Karangbendo, dan Pdt. Dr. Daniel Pujarsono, MSi sebagai wakil ketua FKUB Banguntapan, yang membawa pesan damai dan harmonis!


– Tokoh masyarakat: Mursid Susendro, S.S sebagai Ketua Panitia, dan Heri Sugiyarto, Amd sebagai Kepala Dukuh Janti, yang menjadi garda terdepan dalam membangun kerukunan!
– Jemaat dan warga sekitar: Seluruh jemaat GKJ Karangbendo, warga sekitar Kecamatan Banguntapan dan Kecamatan Depok Sleman, serta Gusdurian, yang semuanya bersatu dalam semangat kebersamaan!

Menurut Ketua Panitia, Mursid Susendro, S.S, tujuan kirab undhuh-undhuh tahun ini adalah untuk “Mewujudkan kerukunan dan perdamaian antara gereja dan masyarakat sekitar.” Sebuah tujuan mulia yang patut diapresiasi!

Pdt. Imanuel Geovasky menekankan pentingnya kehidupan yang berbagi sebagai karya Roh Kudus dan ucapan syukur atas berkat Tuhan. Sementara itu, Kepala Dukuh Janti, Heri Sugiyarto, memberikan nasihat tentang pentingnya membantu sesama dengan kemampuan yang dimiliki, “kaya bantu dengan kejayaan, pandai bantu dengan kepandaian, jika hanya punya tenaga bantu dengan tenaga, jika tidak punya apa-apa bantu dengan doa.” Sebuah pesan yang sangat inspiratif!

Pdt. Dr. Daniel Pujarsono, MSi memberikan apresiasi atas upaya GKJ Karangbendo dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama, dengan menyatakan bahwa acara ini menjadi bukti kehadiran gereja bagi masyarakat dan mewujudkan gereja yang membumi. “Selamat menjadi garam dan terang,” tambahnya dengan penuh semangat! Apresiasi ini menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dianggap penting dalam membangun keharmonisan dan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mari kita rayakan semangat kerukunan dan kedamaian ini!

Saat berita ini diturunkan, kegiatan tersebut masih berlangsung dengan penuh semangat dan kebersamaan.

[Romo Kefas]

error: Content is protected !!