Kristen Nusantara: Api Iman yang Tak Padam

Kristen Nusantara: Api Iman yang Tak Padam

Spread the love

Bekasi – “Di tengah-tengah kepulauan Indonesia yang luas dan beragam, sebuah cerita epik tentang iman dan pengharapan telah terukir. Kristen di Nusantara, sebuah kisah tentang keberanian, pengorbanan, dan kasih yang tak terbatas. Seperti yang tertulis dalam Alkitab, “Karena iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:1).

Pada abad ke-16, misionaris Kristen tiba di Indonesia, membawa api iman yang membara dan semangat untuk menyebarkan kasih Tuhan kepada penduduk lokal. Mereka menghadapi tantangan yang luar biasa, dari perbedaan budaya hingga penolakan dari masyarakat setempat. Namun, mereka tidak menyerah. Dengan tekad yang kuat dan iman yang teguh, mereka terus menyebarkan ajaran Kristen kepada penduduk Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Yesus, “Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada semua makhluk” (Markus 16:15).

Tokoh-tokoh seperti Fransiscus Xaverius, Joseph Kam, Coenraad Laurens Coolen, dan Ludwig Ingwer Nommensen menjadi pionir dalam penyebaran Kristen di Indonesia. Mereka tidak hanya membawa ajaran Kristen, tetapi juga membangun gereja-gereja, sekolah-sekolah, dan rumah sakit-rumah sakit yang menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Namun, peran para penginjil bumi putra juga tidak kalah pentingnya dalam penyebaran Kristen di Indonesia. Tokoh-tokoh seperti Paulus Tosari, Kiai Sadrach, dan Ibrahim Tunggul Wulung menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia tentang bagaimana iman Kristen dapat menjadi sumber kekuatan dan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang tertulis dalam Alkitab, “Dan barangsiapa yang tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku” (Matius 10:38).

Mereka menginjil dengan memasuki budaya budaya setempat sebagai sarana penginjilannya. Mereka menggunakan bahasa setempat, simbol-simbol budaya, dan tradisi setempat untuk menyampaikan pesan Kristen kepada penduduk lokal. Dengan cara-cara tersebut, mereka dapat membangun jembatan antara agama Kristen dan budaya setempat, sehingga pesan Kristen dapat lebih mudah diterima dan dipahami oleh penduduk lokal.

Dalam upaya memperkenalkan Kristen Nusantara, Pewarna Indonesia telah melakukan napaktilas Rasul Jawa pada tanggal 28 Maret hingga 4 April 2022, sebuah perjalanan spiritual untuk menelusuri sejarah Kristen di Jawa dan mengenang tokoh-tokoh yang berperan penting dalam penyebaran Kristen di daerah tersebut. Melalui napaktilas ini, Pewarna Indonesia berharap dapat memperkenalkan kekayaan sejarah dan budaya Kristen di Indonesia, serta memperkuat iman dan semangat masyarakat Kristen di Nusantara.

Kehadiran desa-desa Kristen di Indonesia juga menjadi bukti bagaimana Kristen Nusantara hadir secara masif di masa lalu hingga kini. Desa-desa Kristen seperti Desa Kemakmuran di Jawa, Desa Kristen di Sulawesi, dan lain-lain, menjadi contoh bagaimana masyarakat Kristen di Indonesia dapat hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya, serta menjadi sumber kekuatan dan inspirasi bagi masyarakat sekitar.

Kristen di Nusantara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah bangsa ini. Dari Maluku hingga Jawa, dari Sumatera hingga Sulawesi, Kristen telah menyebar luas di seluruh kepulauan Indonesia. Gereja-gereja Kristen di Indonesia telah menjadi simbol kasih dan pengharapan, tempat di mana masyarakat dapat menemukan kekuatan dan inspirasi untuk menghadapi tantangan hidup. Seperti yang dikatakan oleh Yesus, “Aku akan menyertai kamu selalu, sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:20).

Hari ini, Kristen di Nusantara terus berkembang dan tumbuh. Dengan semangat kasih dan pengharapan, gereja-gereja Kristen di Indonesia terus menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi bangsa Indonesia. Mereka terus menyebarkan kasih Tuhan kepada penduduk Indonesia, dan menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.

Kehadiran Kristen di Indonesia adalah sebuah warna yang memperkuat harmonisasi di negeri ini. Seperti pelangi yang memiliki banyak warna, Indonesia juga memiliki banyak agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Kristen di Nusantara adalah salah satu warna yang memperkaya keindahan dan keharmonisan bangsa ini. Dengan semangat toleransi dan kasih, kita dapat membangun Indonesia yang lebih harmonis dan damai.

Harapannya, upaya yang dilakukan Pewarna Indonesia ini juga dapat dilanjutkan agar generasi setelahnya dapat memahami bahwa Kristen Nusantara hadir menjadi bagian yang merekatkan persaudaraan di Indonesia sebagai kekuatan sampai hari ini. Dengan demikian, kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan harmonis bagi bangsa Indonesia.

Kisah Kristen di Nusantara adalah kisah tentang iman, pengharapan, dan kasih yang tak terbatas. Ini adalah kisah tentang keberanian dan pengorbanan, tentang tekad yang kuat dan iman yang teguh. Dan ini adalah kisah tentang bagaimana Kristen telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia, serta menjadi warna yang memperkuat harmonisasi di negeri ini.

Oleh Kefas Hervin Devananda [Romo Kefas] Ketua Pewarna Indonesia Propinsi Jawa Barat

error: Content is protected !!