Bogor – Pada hari Senin, 15 September 2025, pukul 19:45 WIB, Rumah Kebangsaan Pancasila (RKP) mengadakan diskusi menarik dengan tajuk “Peran Media Sosial dalam Memperkuat Nasionalisme Religius” sebagai episode ke-130 dari seri webinar kebangsaan mereka. Diskusi yang dihadiri oleh 150 peserta dari seluruh Indonesia ini menunjukkan tingginya minat dan kesadaran masyarakat akan pentingnya nasionalisme religius di era digital.
Sebagai organisasi terbuka yang hadir untuk turut serta bergotong-royong dalam nation building yang bertumpu pada nation character building, RKP bergerak bersama masyarakat untuk memastikan termanifesikannya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Informasi lebih lanjut tentang RKP dapat ditemukan di website resmi mereka webrkp.com
Dalam diskusi ini, Kefas Hervin Devananda alias Romo Kefas, Direktur LKBH Pewarna Indonesia, sebagai narasumber. Romo Kefas menekankan pentingnya kesadaran dalam menggunakan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai positif dan menghindari penyebaran berita palsu atau hoaks yang dapat mengancam kerukunan masyarakat dan persatuan bangsa. “Namun, kita harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial karena dapat menjadi sarana penyebaran berita palsu atau hoaks yang dapat mengancam kerukunan masyarakat dan persatuan bangsa,” katanya.
Irwan Hasanudin, Pendiri Rumah Kebangsaan Pancasila, juga menekankan pentingnya media sosial dalam membentuk dan memperkuat nasionalisme religius di kalangan masyarakat. “Media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya nasionalisme religius,” ujarnya.
Edy Suryadi, Ketua Umum RKP, menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan peran media sosial dalam membentuk nasionalisme religius. “Dengan meningkatkan literasi digital dan kesadaran masyarakat, kita dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan berdaulat,” ujarnya.
Dengan partisipasi aktif dari 150 peserta dari seluruh Indonesia, diskusi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi masyarakat untuk lebih memahami dan mengamalkan nilai-nilai nasionalisme religius di era digital.
Jurnalis Vicken Highlanders
Editor IRF