Bogor – “Seperti sebuah kapal yang berlayar di tengah badai, perekonomian Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan yang berat. Namun, dengan kepemimpinan yang kuat dan kebijakan yang tepat, kita dapat menavigasi badai tersebut dan mencapai pantai yang aman. Dalam perjalanan ini, kita harus memastikan bahwa setiap langkah yang kita ambil adalah langkah yang tepat, dan setiap kebijakan yang kita buat adalah kebijakan yang berpihak pada rakyat.”
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12% pada kuartal II 2025, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki potensi untuk membawa perubahan positif bagi perekonomian negara kita. Namun, perlu dilakukan analisis kritis terhadap program-program yang digulirkan oleh pemerintahan ini untuk memastikan bahwa mereka dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.
Pemerintahan Prabowo-Gibran telah meluncurkan beberapa program untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, antara lain:
- Ketahanan Pangan: Swasembada Pangan untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi dan jagung, serta mengurangi impor pangan.
- Makan Bergizi Gratis (MBG): Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses pangan yang bergizi dan seimbang. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil.
- Koperasi Desa Merah Putih: Meningkatkan ekonomi desa melalui pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan mengurangi kemiskinan.
- Pembentukan Holding BPI Danantara : Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan negara. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan negara dan meningkatkan pendapatan negara.
- Efisiensi Anggaran APBN/APBD: Mengoptimalkan penggunaan anggaran negara untuk pembangunan infrastruktur dan program sosial. Program ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran negara dan mengurangi pemborosan.
Program-program yang digulirkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki potensi untuk membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Namun, perlu dilakukan analisis kritis terhadap implementasi program-program tersebut untuk memastikan bahwa mereka dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.

Dalam Alkitab, kita dapat menemukan ayat-ayat yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan. Seperti yang dikatakan dalam Amsal 11:1, “Timbangan yang curang adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi neraca yang tepat adalah kesenangan-Nya.” Ayat ini menekankan pentingnya keadilan dan transparansi dalam pengelolaan ekonomi.
Dengan target pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,2% dan bauran kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan yang kuat, saya optimis bahwa perekonomian Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang. Sektor konsumsi, investasi, dan ekspor juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam Kolose 3:23-24, dikatakan, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah.” Ayat ini menekankan pentingnya bekerja dengan sungguh-sungguh dan berintegritas dalam segala aspek kehidupan, termasuk ekonomi.
Saya berharap bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran dapat terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan ekonomi negara, serta mengoptimalkan program-program pemerintah untuk membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi para pejabat dan menteri di kabinet Merah Putih untuk membuat pernyataan yang bijak dan tidak kontroversial, sehingga tidak menimbulkan keresahan dan kegaduhan di masyarakat.
Oleh Kefas Hervin Devananda [Romo Kefas] Jurnalis Pewarna Indonesia