PC PEWARNA KOTA BEKASI Menghadirkan Tri Adhianto sebagai Pembicara Tunggal pada Orasi Kebangsaan

PC PEWARNA KOTA BEKASI Menghadirkan Tri Adhianto sebagai Pembicara Tunggal pada Orasi Kebangsaan

Spread the love

Kota Bekasi – Pengurus Cabang Persatuan Wartawan Nasrani (PC. Pewarna) Indonesia Kota Bekasi sukses menyelenggarakan Orasi Kebangsaan bertema “Mengukuhkan Bekasi sebagai Kota Toleran: Tantangan dan Peluang di Tengah Keberagaman” di Yayasan Mahanaim, Bekasi, pada Jumat (27/9/2024).

Acara dibuka dengan ibadah singkat yang dipimpin oleh Pimpinan Yayasan Mahanaim, Indriati Tjipto Purnomo, M.Arch., M.Pd., D.Min., yang didaulat untuk menyampaikan Firman Tuhan.

IMG-20240928-WA0043

Dr. H. Tri Adhianto Tjahyono, S.E., M.M., calon Wali Kota Bekasi periode 2024-2029, menjadi pembicara utama. Dalam orasinya, Tri Adhianto menekankan bahwa keberagaman di Kota Bekasi adalah sebuah kekuatan yang harus dijaga dan dikembangkan.

IMG-20240928-WA0056

“Keberagaman adalah kekuatan, bukan ancaman. Bekasi sebagai miniatur Indonesia harus mampu menunjukkan bahwa perbedaan bisa menjadi sumber harmoni dan kemajuan,” ujar Tri, sambil memperkenalkan lagu yang menjadi simbol perdamaian berjudul Nyanyian Perdamaian, yang dapat didengarkan melalui YouTube channel di akun @Mas Tri Adhianto.

IMG-20240928-WA0044
Ka – Ki : Ev.Kefas Hervin Devananda.S.Th, M.Pd.K dan Tokoh Pemuda Kawanua Kota Bekasi Lovey B Mamangkey

Tri menjelaskan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi saat ini adalah bagaimana mengelola keberagaman yang tumbuh seiring urbanisasi dan perkembangan ekonomi di Bekasi. Meski begitu, ia melihat hal tersebut sebagai peluang untuk menjadikan Bekasi sebagai kota percontohan toleransi dan inklusi sosial baik di jawa Barat maupun di Indonesia

IMG-20240928-WA0066

“Kita harus membangun sistem yang mendukung penghargaan terhadap perbedaan, baik dalam kehidupan beragama, sosial, maupun budaya,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Tri juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan.

IMG-20240928-WA0065

“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Semua elemen masyarakat harus berperan aktif, mulai dari keluarga, sekolah, hingga komunitas, termasuk Pewarna yang senantiasa mendukung dengan memberitakan hal-hal positif secara objektif. Pendidikan karakter berbasis kebangsaan harus diperkuat untuk generasi mendatang,” tambahnya.

IMG-20240928-WA0067

Ida Napitupulu, Ketua PC Pewarna Indonesia Kota Bekasi sekaligus ketua penyelenggara acara, dalam sambutannya menyatakan bahwa tema orasi kebangsaan ini sangat relevan dengan situasi terkini. Di tengah arus globalisasi dan perkembangan teknologi, gesekan sosial semakin sering terjadi.

Ki - Ka : Ev.Kefas Hervin Devananda.S.Th, M.Pd.K dan ketua PAHAT kota Bekasi Pdt Jessy Sarapi
Ki – Ka : Ev.Kefas Hervin Devananda.S.Th, M.Pd.K dan ketua PAHAT kota Bekasi Pdt Jessy Sarapi, S. Th

“Dengan adanya orasi ini, kami berharap masyarakat Bekasi semakin memahami pentingnya hidup rukun dalam perbedaan, serta bersama-sama menghadapi tantangan keberagaman dengan sikap yang inklusif,” ujarnya.

Ida juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Mahanaim yang telah memfasilitasi terselenggaranya acara ini.

Sebagai tuan rumah, Yayasan Mahanaim turut mengapresiasi acara ini. Pdt. Dr. Joshua Christian, S.I.Kom., M.Pd., MDFTV., D.Min. bersama Ev. Iin Tjipto menyerahkan kenang-kenangan berupa selendang bertuliskan “KREATIF, ENERGIK, KEREN DALAM AKSI, MENANG DALAM PRESTASI, RESPONSIF, EMPATI, NYATA” kepada Tri Adhianto sebagai simbol semangat kebersamaan dan kolaborasi untuk masa depan kota Bekasi.

Acara dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang dipimpin oleh Humto Marbun sebagai moderator. Dalam sesi ini, kesempatan diberikan kepada Pdt. Sadikun Lie dari Medan Satria, Pdt. Matius Gultom dari BKSG-LKI, Pdt. Wellem Doko dari BKSAG Medan Satria, Pdt. Dr. Paul F. Gulo dari Perkumpulan Anugerah Amal Kasih, Pdt. John Pinaria dari Asosiasi Pendeta Indonesia, serta beberapa pendeta lainnya untuk menanggapi orasi kebangsaan yang disampaikan oleh Tri Adhianto. Diskusi berlangsung sangat dinamis, di mana Tri Adhianto menjawab  pertanyaan dari penanggap terkait visi, kebijakan, dan strategi yang akan diterapkannya untuk memperkuat toleransi di Kota Bekasi, jika terpilih sebagai Wali Kota di masa mendatang.

Pantauan media terlihat hadir dalam Acara tersebut perwakilan dari ormas dan lembaga keumatan seperti PGPI Kota Bekasi, PGLII Kota Bekasi API kota Bekasi, BAMAG LKK, MUKI Kota Bekasi, BKSG LKI Bekasi, Bamag LKK kota Bekasi, BKSAG Medan Satria,FORMAKSI,Menara Kota Bekasi, PAHAT (Persatuan Hamba Tuhan) kota Bekasi, Pemuda Batak Bersatu (PBB) dan berbagai tokoh masyarakat, pemimpin lintas agama, serta pengurus pusat dan daerah Pewarna Indonesia Propinsi Jawa Barat, termasuk beberapa media lokal dari Bekasi. Diskusi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi upaya bersama dalam mewujudkan Bekasi sebagai kota yang lebih toleran dan inklusif  serta menjadi kota yang paling “Keren” di masa depan. (*) 

error: Content is protected !!