Pada zaman dahulu kala, di sebuah bukit bernama Kelumpang, hiduplah seorang putri bernama Putri Pucuk. Putri Pucuk terkenal karena kecantikannya yang tiada tara serta kebijaksanaannya dalam memimpin rakyat. Bukit Kelumpang dikenal dengan pemandangan alamnya yang indah dan subur, di mana pepohonan hijau dan bunga-bunga mekar sepanjang tahun.
Putri Pucuk adalah seorang pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyatnya. Ia selalu berusaha untuk menjaga keseimbangan alam dan mengajarkan rakyatnya tentang pentingnya hidup harmonis dengan alam. Setiap hari, Putri Pucuk akan berjalan mengelilingi bukit dan merawat tumbuhan serta hewan yang ada di sana.
Suatu hari, seorang pangeran dari kerajaan tetangga datang ke Bukit Kelumpang untuk berburu. Pangeran tersebut tidak menghargai alam dan sering kali merusak tumbuhan serta mengganggu hewan-hewan di sana. Melihat hal tersebut, Putri Pucuk merasa sangat marah dan kecewa.
Putri Pucuk kemudian menemui pangeran tersebut dan menegurnya dengan bijaksana. Ia menjelaskan bahwa alam adalah bagian penting dari kehidupan dan harus dijaga dengan baik. Pangeran yang awalnya sombong dan keras kepala, mulai mendengarkan kata-kata Putri Pucuk. Ia melihat betapa tulusnya putri tersebut dalam menjaga alam dan mulai merasa malu atas perbuatannya.
Setelah pertemuan tersebut, pangeran berjanji untuk berubah dan mulai belajar menghargai alam. Ia meminta maaf kepada Putri Pucuk dan rakyatnya atas segala kerusakan yang telah ia buat. Putri Pucuk menerima permintaan maafnya dengan lapang dada dan mengajarkan pangeran tentang cara-cara menjaga alam.
Pangeran dan Putri Pucuk akhirnya menjadi sahabat baik dan bersama-sama mengajarkan kepada rakyat tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam. Kisah ini menjadi legenda yang terus diceritakan turun-temurun sebagai pengingat untuk selalu hidup harmonis dengan alam.
Sumber : www.bola.com
Penulis : Edwin