Tangerang Selatan, 18 September 2025 – Terminal Pondok Cabe di Tangerang Selatan kembali menjadi sorotan Komisi V DPR RI dalam kunjungan kerja spesifik pada Rabu (17/9/2025). Komisi V menekankan pentingnya terminal ini tidak hanya sebagai tempat naik turun penumpang, tetapi juga sebagai simpul transportasi modern dan pusat kegiatan ekonomi masyarakat.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, bersama jajaran anggota, turun langsung meninjau kondisi di lapangan. Anggota Komisi V, Musa Rajekshah, menyoroti akses transportasi yang belum terhubung dengan baik, keberadaan terminal bayangan, hingga minimnya penumpang dan operator bus.
“Jika tidak segera diintegrasikan dengan MRT, LRT, atau KRL, terminal ini hanya akan jadi bangunan tanpa fungsi nyata bagi rakyat. Terminal harus benar-benar memudahkan masyarakat,” tegas Musa.
Musa juga menekankan bahwa terminal dapat menjadi penggerak ekonomi lokal. “Bayangkan jika terminal ini terkelola dengan baik, UMKM bisa tumbuh, warga sekitar ikut merasakan manfaat, dan mobilitas masyarakat jadi lancar,” ujarnya.
Sekretaris Ditjen Integrasi Transportasi dan Multimoda (Ditjen Intram) Kementerian Perhubungan, Dedy Cahyadi, mengakui operasional terminal masih terbatas. Jumlah bus lebih banyak dari penumpang yang berangkat, sementara akses feeder menuju simpul transportasi lain masih minim.
“Kita perlu layanan penghubung langsung dengan KRL, MRT, atau LRT. Dengan begitu, masyarakat punya alasan untuk memilih terminal ini,” jelas Dedy.
Dedy menambahkan bahwa peringatan Hari Perhubungan Nasional 2025 menjadi momentum penting untuk membenahi persoalan ini. “Terminal bukan sekadar bangunan, tetapi pintu gerbang perjalanan masyarakat. Dengan inovasi dan integrasi, terminal bisa setara dengan stasiun, bandara, dan pelabuhan,” katanya.
Terminal Pondok Cabe yang diresmikan pada 31 Desember 2018 kini berada dalam proses serah terima dari BPTJ ke Ditjen Perhubungan Darat, sesuai amanat UU Nomor 23 Tahun 2014.
Kefas Hervin