Terus Mendaki

Terus Mendaki

Spread the love

 

Flp 3:14 ITB dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Beberapa tahun yang lalu saya diberkati Tuhan dengan kesempatan untuk berangkat ke Tanah Perjanjian. Melalui wisata rohani ini, saya juga beroleh kesempatan untuk mendaki Gunung Sinai, tempat di mana Musa menerima dua loh batu. Kami telah diberi tahu bahwa waktu dan upaya kami sangat berharga untuk melakukan pendakian ke atas. Namun di sepanjang jalan, saya mulai mempertanyakan apakah kami akan berhasil atau tidak. Saya bahkan mempertimbangkan untuk menyerah dan berbalik.

Medannya sangat berat di beberapa tempat, ada bukit-bukit curam untuk didaki, dan saya harus terus-menerus berjuang dengan pendakian lewat anak tangga batu yang tebalnya sekitar tiga puluh sampai empat puluh sentimeter hampir sepanjang jalan! Itu sangat melelahkan. Tapi kami menginginkan hadiahnya. Kami ingin melihat pemandangan spektakuler yang dijanjikan dari atas. Kami ingin melihat seperti apakah tempat di mana Musa berjumpa dengan TUHAN dan menerima dua loh batu yang berisi sepuluh hukum Taurat. Jadi kami terus mendaki. Kami terus maju menuju tujuan kami dan pada akhirnya kami berhasil. Itu sepadan dengan perjuangan kami!

Dalam ayat hari ini, Paulus menulis bahwa dia juga mendesak untuk menerima hadiah yang datang dengan pemandangan yang spektakuler tetapi lebih dari apapun itu yang bisa kita capai atau peroleh dari dunia ini! Paulus terus mendaki karena dia telah dijanjikan “hadiah berupa panggilan ke atas dari Allah dalam Kristus Yesus.” Apa yang dia maksud dengan ini?

Sebelumnya di Filipi 3, Paulus mengatakan bahwa ia menganggap segala sesuatunya sampah kecuali satu hal — mengenal Kristus (ay.8). Dia sudah memiliki hubungan dengan Yesus tetapi hal yang menakjubkan tentang hubungan adalah selalu ada lebih banyak yang perlu diketahui tentang seseorang, terutama dengan Tuhan semesta alam! Kita dapat menghabiskan seluruh hidup kita untuk mengenal Yesus, tetapi kita sampai kini masih belum mengenal Dia dengan sempurna atau belum sepenuhnya.

Tetapi suatu hari nanti, kita akan melihat wajah-Nya ketika Tuhan memanggil kita ke atas, yaitu ke rumah surgawi kita. Dalam 1 Korintus 13:12 Paulus berkata, “Sementara kita melihat dalam cermin, samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang saya hanya tahu sebagian; maka saya akan mengetahui sepenuhnya, sama seperti saya telah dikenal sepenuhnya.” Kita akan melihat wajah-Nya! Bukankah itu pemandangan yang layak untuk didaki? Tujuan yang layak untuk ditekan?

Teman-teman, di bumi medannya bisa berat. Kita harus mendaki beberapa bukit yang cukup terjal. Terkadang, kita harus menggendong orang lain di sepanjang jalan dan terkadang kebalikannya orang lainlah yang membantu menggendong kita. Tapi hadiahnya sepadan. Allah akan memanggil kita ke atas menuju kekekalan. Dan disana, kita akan melihat pemandangan paling spektakuler yang pernah kita lihat. Kita akan melihat Yesus muka dengan muka dan akhirnya kita akan mengenal Dia seperti yang selalu kita inginkan — sepenuhnya.

Pokok renungan:

Hadiah apakah yang diperjuangkan oleh Paulus?

Doa:

Yesus, aku ingin mengenal-Mu sepenuhnya. Bantu aku untuk terus berjuang di bumi ini karena aku tahu bahwa suatu hari nanti, saat perlombaanku selesai dan pendakianku usai, aku akan bertemu dengan-Mu muka dengan muka. Itu adalah hadiah yang layak dikejar. Amin.

Pdt Eko Itwanto Gembala Sidang GBI Bambu Kuning Bekasi

error: Content is protected !!