Denpasar, 23 Desember 2025 — Dalam upaya memperkuat peran organisasi di tingkat daerah, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Setya Kita Pancasila (SKP) Provinsi Bali periode 2025-2030 secara resmi dilantik dan dikukuhkan pada Senin (22/12/2025) pagi. Acara yang berlangsung khidmat di Wisma Pancasila, Denpasar, dihadiri oleh pimpinan pusat SKP, aparat keamanan, dan berbagai elemen masyarakat.
Acara dimulai dengan pembacaan doa, penyanyian lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Garuda Pancasila, serta pembacaan teks Pancasila oleh Romo Benny — langkah yang menguatkan dasar filosofis organisasi. Selanjutnya, Ketua Panitia Wayan Sumerta melaporkan persiapan acara sebelum perwakilan Sekretaris Jenderal DPP SKP membaca Surat Keputusan (SK) pengangkatan pengurus.

Dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara, Ketua Umum DPP SKP Andreas Sumual menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak. Beliau menegaskan bahwa pelantikan dan pengukuhan ini bukan sekadar seremonial, melainkan awal dari tanggung jawab besar. “Dengan dikukuhkannya jajaran DPW, maka tanggung jawab sudah menanti dalam mengabdi untuk Bali dengan berbagai sumbangsih pikiran, program kerja, serta kegiatan nyata dalam membangun Bali,” ujarnya. Ia juga berharap tercipta sinergi dengan seluruh masyarakat yang berjiwa Pancasila untuk bersama-sama menjaga dan membangun Bali.

Acara inti ditandai dengan penyerahan tongkat komando secara simbolis dari Ketua Umum DPP kepada Ketua DPW Bali terpilih, I Gede Oka Suanda Yudara, SST.Par, dilanjutkan dengan prosesi pemasangan karawista oleh Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana.

Dalam sambutan pertamanya sebagai Ketua DPW, I Gede Oka Suanda Yudara menyatakan kesiapan jajaran pengurusnya untuk memikul amanah dan harapan masyarakat. Ia menekankan komitmen organisasi untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan Bali. “Harapan dan doa dari masyarakat akan peran serta SKP di Bali merupakan kewajiban yang kami sandang di pundak kami untuk selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mengawal pembangunan di Pulau Dewata,” tegas Yudara.

Ia menjelaskan, perjuangan SKP Bali akan dijiwai oleh semangat wirang ring kepatutan (malu jika tidak pada tempatnya), satya laksana (setia pada tindakan), satya wacana (setia pada perkataan), dengan konsep tat twam asi (aku adalah kamu) serta mengedepankan prinsip Tri Hita Karana (harmoni dengan Tuhan, sesama, dan alam).

Yudara juga menyoroti kekuatan jaringan SKP secara nasional. “SKP saat ini memiliki momentum yang tepat tidak hanya melangkah dan berjalan, namun berlari untuk menjalankan roda organisasi dalam berkontribusi untuk negeri,” ujarnya. Dukungan dari keluarga besar SKP di seluruh Indonesia serta jajaran Dewan Pembina dan Pakar di pusat yang memiliki akses di pemerintahan, disebutkannya sebagai modal besar untuk menindaklanjuti aspirasi dan permasalahan daerah.

Setelah sambutan Ketua DPW, dilakukan penyerahan cenderamata PIN SKP kepada DPP. Acara kemudian dilanjutkan dengan sekapur sirih atau pesan-pesan kebijaksanaan dari perwakilan Dewan Pembina dan Dewan Pakar DPW Bali, yang menutup rangkaian acara.
Pelantikan dan pengukuhan ini menandai babak baru bagi SKP Bali untuk lebih aktif dalam berbagai bidang, seperti yang tercermin dalam struktur kepengurusan yang mencakup bidang OKK, POLHUKAM, Ekonomi dan Keuangan (EKUIN), Perempuan dan Olahraga, Seni dan Budaya, Kepemudaan, serta Media/IT.
Acara ditutup dengan salam rahayu, Salam Pancasila, dan Salam Setya Kita Pancasila, menguatkan tekad bersama untuk mengabdi bagi bangsa dan tanah air berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Jurnalis: Vickent Highlander
Editor: Romo Kefas
Sumber: Andreas Sumual

