Turunkan Pengangguran Terbuka, Nana Terus Dorong Tumbuhnya Investasi di Jateng

Turunkan Pengangguran Terbuka, Nana Terus Dorong Tumbuhnya Investasi di Jateng

Spread the love

SEMARANG – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana terus mendorong investasi di wilayahnya. Sebab, investasi yang terus tumbuh menjadi faktor utama menurunnya angka pengangguran terbuka.

“Banyaknya investor yang masuk ke Jawa Tengah dengan dibukanya rumah makan dan pabrik-pabrik, semakin menumbuhkan perekonomian masyarakat dan menekan pengangguran,” kata Nana Sudjana, seusai meresmikan Rumah Makan Padang Payakumbuah, di Kota Semarang, Senin (13/5/2024).

Ditambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah pada Februari 2024 sebesar 4,39 persen, jumlah itu mengalami penurunan 0,85% dibandingkan dengan Februari 2023.

Persentase tingkat pengangguran terbuka di Jateng, terang Nana, di bawah angka pengangguran terbuka nasional yang mencapai 4,82 persen. Adapun jumlah penduduk bekerja di Jawa Tengah sebanyak 20,41 juta orang. Naik 0,45 juta orang dibandingkan Februari 2023.

Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan terbesar adalah Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 0,15 juta orang. Disusul Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0,12 juta orang.

Menurutnya, Kota Semarang menjadi salah satu daerah yang menjadi tujuan investor untuk menanamkan modalnya. Dengan begitu, akan memacu pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut dan sekitarnya.

“Kami berharap lebih banyak lagi investor yang masuk, sehingga akan menambah lapangan pekerjaan. Ketika pengangguran turun maka angka kemiskinan juga akan ikut turun,” jelas Nana.

Sementara itu, terkait keberadaan Rumah Makan Padang Payakumbuah di Kota Semarang itu, diharapkan dapat menambah khasanah kuliner lokal nusantara di Jawa Tengah. Hal tersebut diharapkan dapat berdampak pada pertumbuhan pariwisata dan perekonomian.

“Ini bisa menambah khasanah masakan lokal di Kota Semarang, dan menjadi destinasi kuliner di Kota Semarang,” kata Nana.

Sementara itu, berdasarkan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, capaian realisasi investasi triwulan 1 2024 di Jateng mencapai Rp15,167 triliun, meningkat 19 persen dibandingkan periode sama 2023. Dengan kinerja tersebur, mampu mengentaskan pengangguran ke dunia kerja mencapai 78.204 orang.

Kepala DPMPTSP Jateng, Sakina Rosellasari optimistis, mampu mencapai target realisasi investasi yang diberikan BKPM RI sebesar Rp77,43 triliun di akhir 2024. Ia memaparkan, pada triwulan I tahun 2024, penanam modal dalam negeri mendominasi investasi di Jateng.

Tercatat pada Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM): Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp9,313 triliun. Sementara, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp5,854 triliun. Sementara, jumlah proyek yang dibuat mencapai 13.927 unit dengan serapan tenaga kerja 78.204 orang.

Bila dibandingkan dengan periode yang sama 2023, realisasi PMA naik 2,66 persen. Sementara realisasi investasi PMDN naik 15,98 persen. Adapun, total realisasi di triwulan I 2023 mencapai Rp12,78 triliun, sementara pada periode sama 2024 mencapai 15,67 triliun.

Ia mengatakan, beberapa kemudahan diberikan Pemprov Jateng untuk menarik investor. Di antaranya, dengan layanan call center, maupun layanan temu muka pada kantor DPMPTSP, 33 Mall Pelayanan Publik (MPP) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jateng.

Meski kini layanan investasi semakin dimudahkan dengan Online Single Submission (OSS), layanan temu muka juga masih dilakukan. Ini ditujukan bagi calon investor yang ingin mengajukan pertanyaan terkait investasi di Jateng.

error: Content is protected !!