Wacana Presiden 3 Periode, Relawan Garda Garuda : Apakah Rakyat Menyetujui ?

Wacana Presiden 3 Periode, Relawan Garda Garuda : Apakah Rakyat Menyetujui ?

Spread the love

JAKARTA – Wacana jabatan presiden 3 periode kembali bergulir usai gelaran Musra di Bandung yang hasilnya menginginkan Jokowi kembali menjadi Presiden RI lagi. Apalagi Jokowi pula menyebut bahwa wacana ini merupakan bagian dari kehidupan berdemokrasi.

Publik pun cepat merespon dengan segala pro dan kontranya. Ada yang mendukung, namun banyak pula yang menentangnya, termasuk dari sejumlah organ relawan Jokowi pada Pilpres 2019 lalu.

Relawan Garda Garuda soal ini ada pada sikap yang menolak wacana penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Organ sayap Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) ini pun meminta semua pihak untuk taat pada konstitusi, apalagi pembatasan masa jabatan presiden adalah buah dari perjuangan reformasi tahun 1998 lalu.

“Kita tidak ingin Pak Presiden Jokowi terjerembab pada bisikan brutus-brutus yang ingin menjungkalkan presiden. Presiden Jokowi adalah seorang negarawan, beliau sudah banyak memberi legacy pada upaya pembangunan negara. Jangan sampai rezim kini memberi coreng hitam terhadap sejarah demokrasi kita,” kata Ketua Umum Garda Garuda, Mambang Yazid kepada wartawan, Kamis (1/9).

Yazid pun berharap agar Presiden Jokowi cepat mengeluarkan pernyataan tegasnya terhadap wacana penambahan periode jabatan presiden. Hal itu perlu dilakukan agar isu ini tidak menjadi bola liar yang ujungnya malah merusak citra dan prestasi Presiden Jokowi selama memimpin negara.

Yajid melanjutkan tidak mungkin jabatan presiden 3 periode. Sebab, dalam pasal 7 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 telah diatur masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden maksimal 2 periode.

“Kalau dipilih 3 periode dengan UUD yang berlaku itu tidak memungkinkan, kecuali mengubah pasal 7 UUD,” terangnya.

Seperti diketahui, selain Garda Garuda, organ relawan Jokowi lainnya yang memastikan penolakannya pada wacana ini adalah Jokowi Mania (Joman). Selain itu, ada juga Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia (Seknas Jokowi) yang telah menyatakan sikapnya untuk berpendirian teguh dan patuh terhadap konstitusi.

“Stop segera wacana ini dan kita tunggu keputusan Presiden Jokowi soal siapa sosok yang akan dipilihnya menjadi suksesornya usai 2024 nanti,” kata Yazid menambahkan.( Red )

Nara sumber: Yazid

error: Content is protected !!