A S U M S I

A S U M S I

Spread the love

Suara Kebenaran Suatu hari seorang pria yang hendak menikmati makan di sebuah restoran berkata kepada pelayan: “Saya tak bisa makan sup ini…”

Pelayan dengan buru-buru berkata, “Maaf tuan, saya akan memanggil manajer restoran ini.”

Manajer datang dan segera berkata, ‎”Maaf tuan, saya akan panggil juru masaknya.”

Setelah bertemu juru masak, pria tersebut berkata, “Tuan juru masak, saya tak bisa makan sup ini…”

Juru masak tersebut bertanya, ‎”Apa ada yang salah dengan sup ini?”

Pria tersebut menjawab, “Tidak ada, hanya saja saya belum diberi sendok.”

Cerita di atas mewakili satu kata: Prasangka atau Asumsi.

Pelayan dan manajer memiliki prasangka yang salah mengenai perkataan pelanggannya,‎ mereka berasumsi bahwa si koki keliru masak. Prasangka inilah yang kerap menimbulkan miskomunikasi, salah paham, bahkan perselisihan;

Belum mengetahui kebenaran yang seutuhnya, kemudian menduga-duga sendiri dan karena memiliki prasangka yang negatif, timbullah gosip yang memicu pertengkaran.

Gosip selalu di bangun dengan Prasangka atau Asumsi, ‎bukan Fakta.

Kita menuduh seseorang melakukan pelanggaran hanya berdasarkan prasangka atau asumsi, bukan di dasarkan bukti yang jelas,‎ jangan sampai kita berpikir, bertindak dan mengambil keputusan hanya karena prasangka atau asumsi.

Prasangka atau Asumsi bukanlah Fakta yang layak untuk di percaya;‎ Prasangka atau Asumsi hanyalah dugaan, Fakta dan Kebenaran lah yang layak kita percaya.

LEBIH BAIK TIDAK BICARA DARIPADA BERBICARA SESUATU YANG TIDAK BENAR.‎

“Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi.” Amsal 10:19

Selamat beraktivitas dalam perkenan-Nya. Walk with God. Jaga kesehatan, tetap semangat dan antusias. Tuhan Yesus melimpahkan rahmat-Nya sehingga terobosan illahi, jalan keluar illahi, penyelesaian illahi dan pelipatgandaan illahi di seluruh area kehidupan kita dinyatakan.

Abah Daniel

error: Content is protected !!