Lumajang – Seluruh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Lumajang diminta, agar tetap solid berada pada garda terdepan dalam membela para alim, ulama dan pesantren.
“Banser sengaja didirikan dan dibentuk atas ikhtiar para kiai, para alim dan ulama, berpuasa, tirakat untuk supaya didirikannya banser ini betul-betul pada garis didepan membela ulama, kiai dan pesantren,” ujar Bupati Lumajang Thoriqul Haq (Cak Thoriq) saat memimpin Penutupan Pendidikan dan latihan Dasar (Diklatsar) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) ke-XVIII (18) Arya Wiraraja PAC GP Ansor dan Satkoryon Banser Kecamatan Sukodono, di Lapangan Desa Bondoyudo, Minggu (5/6/2022).
Cak Thoriq juga menyampaikan, bahwa Banser merupakan pasukan inti sekaligus garda terdepan dari organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang ditugaskan menjaga keutuhan NKRI.
“Garis kita jelas Nahdlatul Ulama, dan garisnya Nahdlatul Ulama jelas NKRI harga mati dan pancasila sebagai ideologi final Negara Republik Indonesia,” katanya.
Dirinya berpesan, agar semua Banser kabupaten Lumajang nantinya diharapakan untuk terus berkonsolidasi, berkegiatan yang sama dan terus melaksanakan agenda-agenda di satkoryon masing-masing.
“Tantangan kita tidak mudah, tantangan kedepan semakin kompetitif dan dinamis, karena itu saya minta semua banser untuk terus berkonsolidasi, berkegiatan yang sama dan terus melaksanakan agenda-agenda di satkoryon masing-masing melakukan kegiatan dan terus komunikasi antara satu dengan yang lain untuk menguatkan bahwa kita satu barisan satu komandan satu komando,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Cak Thoriq yang juga sebagai Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser tersebut, mengucapkan selamat bagi para peserta yang telah mengikuti Diklatsar Banser Arya Wiraraja ke XVIII.
“Kasatkorcab Banser Kabupaten Lumajang mengucapkan selamat datang kepada keluarga baru kita semua yang telah selesasi melaksanakan Diklatsar Banser Arya Wiraraja PAC GP Ansor Kecamatan Sukodono,” pungkasnya (Hengky)