Drone Pemupuk hingga Otomatisasi Pertanian, Meriahkan JAE 2024

Drone Pemupuk hingga Otomatisasi Pertanian, Meriahkan JAE 2024

Spread the love

TEMANGGUNG – Jateng Agro-inovation Expo (JAE) 2024 digelar 21-26 Agustus 2024. Ajang itu sekaligus menepis anggapan, sektor pertanian masih jadul dan tidak bersahabat dengan teknologi.

Pameran yang digelar di Jateng Agro Center, Soropadan, itu justru lekat dengan inovasi. Pertama kali menjejakkan kaki di arena pameran, mata akan disuguhkan dengan pesawat nirawak atau drone. Bukan untuk memotret pemandangan, tapi untuk memupuk.

Seperti stan drone milik PortalDrone, yang memamerkan pesawat nirawak DJI Agras. Dengan alat tersebut, cukup 12 menit untuk menabur pupuk di areal seluas satu hektare.

CoFounder PortalDrone Leni Nurhandini mengatakan, penggunaan drone untuk penyemprotan pupuk mulai merebak. Di pulau Jawa, setidaknya ada 30 unit drone yang telah disewakan.

“Kalau di Jateng, untuk persewaan itu setidaknya ada 5-10 unit pengguna,” tuturnya.

Petani milenial asal Temanggung, Hendi Nur Seto juga menerapkan pertanian berbasis teknologi. Dia menyebut, produk yang dihasilkan lebih berkualitas dan dapat dipantau dari rumah.

“Kemarin kami dapat bantuan Internet of Thing dari Kominfo RI. Ini untuk memantau parameter suhu kelembaban, dan sebagainya,” ungkapnya.

Selain itu, Hendi juga menerapkan sistem green house dan penyiraman tetes, untuk tanaman melonnya.

Dengan penerapan tersebut, dia dapat memanen belasan hingga puluhan melon premium. Untuk harga, per kilogram ia jual mulai dari harga Rp25 ribu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng Sumarno mengapresiasi hal tersebut. Ia menyebut, dengan pesatnya teknologi, menjadi jawaban di tengah krisis pangan akibat perubahan iklim dan faktor geopolitik yang kini bergejolak.

Melalui pameran JAE, Sumarno berharap petani di Jawa Tengah mendapat edukasi tentang teknologi pertanian terkini.

“Sekarang tanam bawang tak harus gunakan umbi, tapi dengan tabela (benih langsung). Meski butuh waktu lama tapi efisien dan ekonomis. Kalau konvensional butuh biaya produksi Rp25 juta, kalau tabela hanya Rp3 juta,” ujar Sumarno, setelah membuka ajang JAE 2024, Rabu (21/8/2024).

Untuk itu, dia meminta semua pihak terutama petani muda, untuk menularkan pengetahuan yang didapat dari JAE 2024.

error: Content is protected !!