Jakarta,Klikberita.net Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) tengah mempersiapkan Tim Panahan Indonesia yang akan bertolak ke Perancis dalam rangka Praqualifikasi Olimpiade Tokyo untuk memperebutkan nomor beregu Putra dan Putri. Babak Praqualifikasi akan berlangsung 18 – 21 Juni 2021.
Indonesia akan menurunkan 6 atlit terbaik, Riau Ega A Salsabila dan Diananda Choirrunisa (Jatim), Titik Kusumawardhani, Arif Dwi Pangestu (DIY), Alvianto Bagas Prastyadi (Jateng), Rezza Octavia (Papua).
Timnas Panahan akan bertolak ke Perancis 15 Juni malam dan dipimpin Manejer Tim Infithar Fajar Putra dan trio pelatih Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman dan Permadi Sandra Wibowo.
Menurut Pimpinan Rombongan Infithar Fajar Putra, tim sudah siap baik secara teknis dan nonteknis. Saat ini kami tinggal menanti visa dari kedutaan, mudah-mudahan satu atau dua hari ini sudah bisa kami terima, tegas Fajar.
Tim Olimpiade saat ini diperkuat dua atlit pendatang baru Rezza (Papua) dan Alvianto (Jateng). Kehadiran dua pemanah belia ini diharapkan dapat menjadi energi baru bagi tim yang dipimpin dua seniornya Riau Ega dan Diananda Choirrunisa.
Hengky F.Sawaki Wakil Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Perpani Papua, Ditengah kesibukannya di Jakarta, menyempatkan diri hadir di lapangan Panahan GBK Senayan.
Usai mengikuti rapat bersama BAORI (Badan Arbitrasi Olahraga Indonesia) bersama Tim Hukum PB PON Papua, pria yang juga sebagai Ketua Panitia PON Papua untuk cabang olahraga Panahan, menyambangi Rezza di arena Pelatnas BGK Senayan.
“Saya hanya menyampaikan pesan dan dorongan dari Ketua Umum Perpani Papua dan harapan masyarakat Papua. Harapan kami anak kami Rezza bisa tampil lepas tanpa beban sehingga mendapatkan hasil yang positif. Perpani Papua berharap trio srikandi Indonesia Diananda, Titik dan Rezza mampu membawa 1 tiket beregu putri ke tanah air. Keberhasilan Rezza tentunya akan mengharumkan nama Papua ditingkat dunia. Kami bangga karena sejarah akan mencatat inilah pertama kalinya putri Papua memperkuat barisan Tim Nasional Panahan”, tegas Bapa Raja Hengky, begitu dia disapa dilingkungan Perpani.
Keberhasilan Papua menempatkan atlitnya di barisan elit nasional merupakan bukti pembinaan yang telah dilakukan Perpani Papua dibawah kepemimpinan Dr.Juliana W.Waromi.
Dukungan dari Perpani Papua terhadap atlitnya sangat luar biasa baik dari sisi materi maupun moril. Untuk meloloskan atlitnya ke tim elit nasional, Mama Juli sang Ketua rela terbang dr Bumi Cendrawasih ke Jakarta untuk memberikan suport dan motivasi bagi ujung tombak Tim PON Papua, Rezza Octavia dara manis 20 tahun, mutiara hitam dari ujung timur Indonesia.
Saya teringat pesan Mama Juli kala bertemu Rezza beberapa waktu lalu, “kekuatan tidak berasal dari kemampuan fisik, Kekuatan datang dari kemauan yang gigih”. Rupanya kutipan dari Mahatma Gandhi ini yang membakar Srikandi Papua.
Masyarakat Indonesia khususnya Papua dan Jawa Tengah tentunya sangat menanti sepak terjang Rezza, Mahasiswa Universitas Diponegoro dan Alvianto, pemuda asal Klaten yang baru menyelesaikan studi SMA di (Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP) Jawa Tengah.
Informasi dari Tim Manejer Iksan Ingratubun, rencananya Tim Panahan akan dilepas oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amalia tanggal 14 Juni pukul 9.30 wib di Lapangan Panahan GBK Senayan. Setelah acara pelepasan rombongan melakukan tes PCR karena kita harus melaksanakan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Malam harinya Pengurus Perpani dan Satgas Olimpiade akan berkumpul di Hotel Aryaduta tempat dimana para atlit menginap, kita akan melaksanakan doa bersama untuk mengiringi kepergian para arjuna dan srikandi yang akan berjuang mengharumkan nama bangsa dan negara, papar Frans Watu Humas PB Perpani (Yus/JP)