Ibunda korban pengeroyokan di rancaekek akan laporkan tindakan pencemaran nama baik anaknya terkait postingan bernarasi "MALING" di Facebook"

Ibunda korban pengeroyokan di rancaekek akan laporkan tindakan pencemaran nama baik anaknya terkait postingan bernarasi “MALING” di Facebook”

Spread the love

Bandung – Aldonny (21) seorang mahasiswa Universitas Terbuka Bandung yang juga tergabung dalam relawan TKN Prabowo-Gibran meninggal dunia usai dikeroyok belasan orang tidak dikenal di Rancaekek Bandung, kejadian tersebut bermula saat sang pacar (Naomi) memanggilnya melalui sambungan telepon untuk kerumahnya pada Sabtu(30/12/23) sekira pukul 03:00 WIB dini hari.

Lebih tepatnya peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di Perumahan Rancaekek Permai 2 Blok D3 tepat didepan rumah Jelita.

Akibat kejadian pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia tersebut, banyak orang beranggapan bahwa kejadian tersebut merupakan tindakan kriminal yakni pembobolan rumah milik Jelita Sitorus oleh korban A(21).

Berdasarkan keterangan dari press conference yang disampaikan oleh Kapolresta Bandung Kombes. Pol. Kusworo Wibowo, S.H., S.I.K., M.H pada Rabu(3/1/24) kemarin mengatakan bahwa “Persitiwa ini bermula pada saat A berada dirumah saudara Jelita, yakni ibu dari Naomi (pacar korban), terjadi konflik internal di rumah Jelita pada pukul 03:00 WIB”

“Pada saat terjadi keributan, Naomi putri dari Jelita berteriak meminta tolong sehingga warga sekitar berdatangan kearah teriakan tersebut” Ungkap Kusworo di Mapolresta Bandung.

Kusworo menjelaskan “bahwa Korban (A) keluar dari rumah dan bersembunyi di di balik mobil, kemudian warga menemukan lalu mengeroyok hingga tewas ditempat, sampai saat ini Polresta Bandung berhasil menangkap lima pelaku kurang dari 1*24 jam, dan terancam 12 tahun pidana penjara.

Dari keterangan yang dihimpun oleh awak media terdapat beberapa fakta yang menerangkan Korban (A) merupakan bukan seorang maling/pembobol rumah seperti yang di Tulis oleh seseorang binisial DS pada akun Facebook miliknya yang bernarasi “MALING” SPECIAL PEMBOBOL RUMAH DI RANCAEKEK TEWAS DI VONIS MASA”.

Akibatnya narasi yang dibuat tersebut mendapatkan perhatian lebih dari keluarga korban terkhususnya ibunda korban, lantaran Ibunda korban merasa keberatan dengan narasi tersebut sehingga akan melaporkan tindakan yang menggiring opini publik bahwa kejadian tersebut adalah pembobolan rumah.

Dalam konferensi pers yang digelar dimapolresta bandung pada Rabu(3/1/24), Ibunda korban turut hadir menyaksikan keterangan yang disampaikan oleh Kapolresta Bandung Kombes. Pol. Kusworo Wibowo, S.H., S.I.K., M.H terkait peristiwa pengeroyokan tersebut.

Ibunda Korban mengatakan bahwa “Saya akan melaporkan fintah yang diposting melalui media sosial Facebook, yang berjudul “MALING” SPECIAL PEMBOBOL RUMAH DI RANCAEKEK TEWAS DI VONIS MASA”, ini adalah fintah yang sangat keji, saya tidak terima dan saya akan laporkan ke Polda, saya mohon kepada pihak kepolisian khususnya bapak Kapolres untuk dapat diusut tuntas dan tidak ada yang ditutup-tutupi motif sesungguhnya” Tegasnya pada (3/1/24).

Fakta-fakta korban pengeroyokan di rancaekek yang diduga maling:

Berikut ini adalah beberapa fakta yang dihimpun oleh awak media dari warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP) dan beberapa kesaksian rekan korban terkait dengan pengeroyokan yang diduga maling yang dianggap terasa janggal diantaranya:

Pertama :

Membawa data diri lengkap seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan beberapa dokumen lain didalam dompetnya. menurut warga yang melihat kejadian tersebut terlihat tidak masuk akal apabila maling membawa identitas lengkap.

Kedua :

Berkunjung ke rumah sang pacar (Naomi).

Ketiga :

Menurut warga “Tidak berpakaian seperti maling justru terlihat seperti orang yang sedang main”.

Keempat:

Fakta konferensi pers Polresta Bandung “Ada masalah internal saat korban dan keluarga Jelita beriteraksi”. Artinya adalah ada komunikasi antara korban dan Jelita.

Kelima:

Korban berada didalam rumah dan melakukan interaksi dengan Jelita Sitorus (pemilik rumah), keterangan dari konferensi pers di Mapolresta Bandung.

Keenam :

Fakta yang dihimpun awak media Keluarga korban berlatar belakang dari keluarga yang cukup dan berpangkat pada sebuah institusi pemerintahan sehingga rekan, kerabat dan orang yang mengenal korban merasa janggal apabila korban merupakan pelaku pembobolan rumah Jelita.

Kendati demikian, Kapolresta Bandung Kombes. Pol. Kusworo Wibowo, S.H., S.I.K., M.H mengatakan “belum bisa memberikan informasi motif sesungguhnya karena Jelita Sitorus masih dalam penanganan medis di rumah sakit” pungkasnya dalam press conference di Mapolresta Bandung.

(Asep Supriana).

error: Content is protected !!