Suara kebenaran Buah kelapa dikenal sebagai buah yang banyak manfaatnya, tidak hanya daging buahnya, tapi juga sabut dan batok atau tempurungnya.
Sebelum dapat di nikmati, petani kelapa akan memanjat pohon kelapa yang tinggi sekali, ia akan memilih buah mana yang baik dan layak petik. Setelah itu, buah kelapa itu akan dijatuhkan dari puncak pohonnya, lalu kelapa akan dibacok, ditarik sedemikian rupa, hingga kulit luarnya yang berupa sabut, lepas dan kelapanya gundul. Setelah gundul, kelapa akan dibelah agar terlepas dari batoknya.
Tak sampai di situ ‘penyiksaan’ yang dialami kelapa, buah kelapa harus diparut dengan menggunakan besi yang tajam, hasil parutannya pun harus diperas menjadi sari pati yang kita kenal sebagai santan. Setelah santan dimasak dan di proses, barulah kita bisa menikmati makanan yang lezat.
Lihatlah pada sebutir kelapa tadi, kalau dia hanya ‘anteng’ saja di atas pohon, dia tidak akan bermanfaat, bukan?
Kalau kelapa tadi menyerah saat ia jatuh pertama kali, dia akan teronggok tak berguna; Kalau dia tak mau dikuliti, dipecah, diperas, prosesnya akan berhenti, si kelapa itu tidak mendatangkan manfaat. Perjalanan yang di tempuh sebutir kelapa, bisa diasumsikan kepada kehidupan yang kita jalani
Untuk menjadi manusia yang penuh manfaat, hebat dan sukses, kita akan diuji melalui proses jatuh, sakit, dan terluka. Bila jatuh, segeralah bangun… Abaikan rasa sakit dan obati bagian tubuh yang luka. Pelajari dengan benar apa yang menyebabkan jatuh atau jalan mana yang harus dipilih, agar tidak terulang kesalahan yang sama.
Belajarlah dari kelapa, jatuh bukan alasan untuk menyerah.
“Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang.” Matius 12:20
Selamat beraktivitas dalam perkenan-Nya. Walk with God. Jaga kesehatan, tetap semangat dan antusias. Tuhan Yesus melimpahkan rahmat-Nya sehingga terobosan illahi, jalan keluar illahi, penyelesaian illahi dan pelipatgandaan illahi di seluruh area kehidupan kita dinyatakan.
Abah Daniel