Jakarta – Struktur kepengurusan pusat organisasi Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi Indonesia (MAHUPIKI) yang baru untuk periode 2023-2028 resmi dilantik hari ini, Kamis (14/12/23).
Proses pelantikan pengurus baru MAHUPIKI ini berlangsung di di ruang Auditorium Gedung M Universitas Tarumanegara, Jl. S Parman No 1 Jakarta Barat.
Sederet figur kenamaan nasional di bidang hukum pidana dan kriminolog terpampang dalam susunan kepengurusan MAHUPIKI untuk lima tahun akan datang.
Dalam sambutannya, Ketua Umum MAHUPIKI, Assoc. Professor Dr. Firman Wijaya menyampaikan bahwa jajaran kepengurusan yang baru saja dilantik adalah orang-orang yang berkompeten khususnya di bidang hukum.
“Tentu orang-orang yang dipercayakan mengisi posisi di struktural ini adalah orang-orang pilihan yang diseleksi berdasarkan kemampuan dan kapasitas masing-masing,” kata Firman saat memberikan sambutan, Kamis.
Ia lebih lanjut menyinggung praktik perilaku politik para elite yang cenderung mengarah pada praktik kleptokrasi dan menjalankan budaya birokrasi.
Firman menerangkan bahwa praktik kleptokrasi adalah praktik memperkaya diri oleh kelompok tertentu atau diri sendiri. Ciri pemerintahan ini umumnya tidak jauh dari praktik-praktik korupsi dan kriminalisasi.
“Ia umumnya merujuk pada budaya cari untung dengan praktik yang tidak wajar,” ujar Firman.
Selanjutnya, kata dia, persoalan keteladanan dan kejujuran juga nyatanya mendemoralisasi birokrasi saat ini.
“Kasus penyimpangan prilaku birokrasi yang tidak amanah dan jujur seolah menjadi penanda kleptokrasi sesungguhnya,” kata dia.
Fiirman berharap, dengan kepengurusan baru ini, organisasi mampu menjalankan segala tugas dan fungsinya dengan baik demi memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia.
“Harapan besar kita, semoga dengan hadirnya pengurus baru ini mampu memberi kontribusi lebih besar untuk bangsa ini ke depan,” ujarnya.
Adapun banyak pihak menaruh harapan besar kepada organisasi ini utamanya di bawah kepemimpinan Firman Wijaya untuk lebih mewarnai dunia peradilan dalam memberikan rasa keadilan kepada masyarakat.
Untuk itu, harapan besar MAHUPIKI dapat menempatkan kapasitasnya dalam memastikan keberlangsungan penegakan hukum itu sendiri dan tentunya dapat berfungsi sebagai mitra yang sangat strategis.
Sebelumnya, Firman Wijaya kini resmi menahkodai organisasi tersebut pasca Musyawarah Nasional MAHUPIKI ke-6 di Bali pada 20-23 Juni 2023.
Selain menggelar acara pelantikan, kegiatan juga dirangkaikan dengan acara Seminar Nasional dengan mengagendakan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sebagai pembicara kunci. (Intan/Ev.Kefas Hervin Devananda.S.Th)