RSUD dr Iskak Tulungagung, Penggunaan Diapers Pada Bayi, Kapan Harus Diganti?

RSUD dr Iskak Tulungagung, Penggunaan Diapers Pada Bayi, Kapan Harus Diganti?

Spread the love

Tulungagung (24/8/2022) – POPOK sekali pakai atau diaper merupakan salah satu perlengkapan bayi yang banyak dipilih orang tua saat ini.

Diaper ini berfungsi untuk menampung buangan air kecil atau besar yang dipakaikan pada bayi atau anak yang belum bisa melakukan secara mandiri di toilet.

Namun dalam penggunaanya, tentu harus tahu kapan waktu tepat untuk menggantinya.

Pemakaian diaper ini tentu dapat membuat orang tua tidak harus selalu menggantinya ketika mereka buang air, khususnya buang air kecil.

“Penggunaan diaper pada bayi ini tidak dilarang, karena merupakan bagian dari perlengkapan untuk buah hati. Namun, orang tua harus dapat memilih jenis diaper sesuai dengan kondisi si kecil,” terang Dokter Spesialis Bedah Anak RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Ririd Tri Pitaka, Sp. BA.

Orang tua harus dapat memilih jenis diaper yang tidak menimbulkan iritasi, utamanya pada daerah kelamin dan daerah anus.

Ini penting demi menghindari resiko terjadinya iritasi atau gangguan kesehatan kulit lainnya pada bayi. Mengingat, kulit bayi masih sangat sensitif terlebih bayi yang baru lahir.

Selain itu, penggunaan diaper harus segera diganti ketika anak buang air besar dan meninggalkan feses di dalamnya.

Menurut Ririd, feses memiliki zat-zat yang sangat tajam. Jika dibiarkan dapat dengan cepat menyebabkan ruam pada kulit bayi.

Sementara air kencing tidak mengandung zat yang demikian.

Namun, jika air kencing telah bercampur dengan feses tentu akan memperburuk kondisi. Maka dari itu, diaper harus segera diganti.

Selain setelah buang air besar, penggantian diaper pada bayi secara rutin dapat dilakukan ketika mereka akan atau setelah menyusu. Termasuk di malam hari ketika anak terbangun.

“Secara umum, kita dapat melihat diaper akan menggembung besar tandanya sudah terisi banyak air kencing. Di saat itu, sebagai orang tua harus segera mengganti dengan yang baru,” lanjutnya.

Jika kondisi demikian, tidak segera diganti maka dapat menyebabkan iritasi.

Selain iritasi juga menimbulkan rasa tidak nyaman dan menggenang di dalam permukaan diaper.

Ketika diaper diganti, maka proses pembersihan pun harus dilakukan dengan baik benar.

Proses pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan air bersih menggunakan tisu atau kapas. Hal ini akan membuat kulit bayi sehat dan terbebas dari iritasi. “Tidak ada larangan dalam menggunakan diaper, yang terpenting orang tua harus selalu mengecek kondisi diaper yang dipakai oleh si kecil. Serta proses pembersihan harus dilakukan dengan baik dan benar agar tidak menimbulkan iritasi,” pesannya.( Nur )

error: Content is protected !!