Jakarta – Hari ini di Nagasaki, Jepang, diselenggarakan peringatan atas 77 tahun peristiwa “Bom Nagasaki”, di Patung Taman Perdamaian, yang diikuti oleh ratusan ribu warga Jepang dan para dutabesar dari berbagai negara.
Salah satu statement yang disampaikan, ” Keadaan saat ini di saat ancaman senjata nuklir meningkat karena invasi Rusia ke Ukraina, inilah saatnya untuk mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir dan mengirimkan keinginan bahwa “Nagasaki akan menjadi kota terakhir yang dibom” baik domestik maupun internasional ,” Selasa (9/8/2022).
PGLII ikut mendukung seruan dan pernyataan dari Pemerintah Jepang atas seruan “Perdamaian bagi seluruh manusia yang bebas dari ancaman bom nullir” karena, hal kehancuran atas hidup dan kehidupan manusia dan alam telah melawan karya cipta Allah atas alam semesta ini, ” Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik . …” Kejadian 1:31, maka kerusakan atas hidup manusia dan alam adalah bertentangan dengan Rencana Allah.
Kristus memberi pesan-pesan damai dan ucapan bahagia dari Khotbah di Bukit, antara lain: ” *Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah* .” Matius 5:9
PGLII ikut menyerukan dihentikannya segala upaya manusia, negara dan pemerintah yang baik langsung atau tidak langsung telah menyebabkan kehancuran atas hidup dan kehidupan manusia dan alam, melalui senjata dan bom nuklir, khususnya yang pada belakangan ini menambah ketegangan global akibat perang Rusia dengan Ukraina. Hiduplah dengan saling menghormati dan menerima serta bangunlah bumi dan kemaslahatannya melalui komitmen penuh damai dan sejahtera bagi sesama dan bagi semua. Bom Nagasaki harus menjadi peringatan penting bagi seluruh umat manusia dan menjadi peristiwa yang terakhir!
Ketum PGLII.