Suatu Saat Nanti Bagian 2

Suatu Saat Nanti Bagian 2

Spread the love

Klikberita.net

…. Serasa ada semangat didalam hatiku, langsung saja aku ambil beberapa gambar nya.

“Sungguh menawan sekali, pria berkumis tipis dengan mata yang sipit, wajahnya oriental mirip seperti orang Korea,” ucapku lirih, tubuhnya Yang memang tidak terlalu tinggi, namun tinggi jika dibandingkan denganku (maklum lah aku ini sedikit mungil), membuat ku semakin tertarik kepadanya.

“Gooollllllll….!!!!”

Teriakan itu seketika membuyarkan lamunanku, rupanya tim pria itu menang, aku ikut senang melihatnya.

Namun Langit rupanya sudah berubah warna menjadi jingga kemerah merahan ,aku segera pulang aku takut ibu mencari ku, aku takut dia cemas.

“Lain kali aku akan kembali kesini,” kataku sembari berlari meninggalkan tempat itu menuju parkiran. Aku pakai helm ku dan ku naikin motor ku, sedikit ku tarik gasnya agar segera sampai dirumah.

Disepanjang perjalanan hatiku bertanya tanya “siapa dia ? Siapa namanya? Mengapa aku senang saat melihatnya?.”

Tibalah aku dirumah segera ku masukan motorku ke garasi.

“Kamu baru pulang? Habis darimana?,” tanya Ibu seraya membukakan pintu.

“Dari suatu tempat, festival futsal,” jawab ku letih lalu duduk di kursi sembari membuka sepatu.

Lhoo ko futsal ? Bukannya kamu tidak suka bola?,” rupanya ibu sedikit terkejut dengan jawaban ku, yahhh aku memang tidak menyukai bola, namun sejak tadi aku mulai menyukainya (Bola) karna pria itu.

“Sudahlah ibu, Mila mau bersih-bersih dulu yaa,”

“Yasudah, habis itu kita makan bersama ya….!!”

“Iya ibu,” teriak ku hendak masuk kedalam kamar.

Dimeja makan ibu Terus saja bertanya dari mana? Sudah kujawab tapi dia tidak percaya, ahh entahlah mungkin karena ibu tahu jika aku tidak menyukai Bola.

******

Hari ini pagi sekali sekitar pukul 05 .00, Aku pergi ke sebuah bukit untuk melihat matahari terbit yang memang tidak jauh dari rumah ku. Ku pejamkan mataku, ku hirup aroma pagi ini terasa sangat menyegarkan.

“Ya tuhan, aku ingin hidup panjang, aku ingin sembuh, aku ingin bertemu dengan dirinya,” pintaku padamu ya Rabb tiada yang lebih indah selain diberi kesehatan.

Setelah sembuh nanti aku akan menemui nya. Hari ini begitu bersemangat seperti hatiku yang perlahan mulai membuka diri, nampaknya hari ini orang-orang komplek Simpenan masih pada tidur, aku senang berjalan sendiri ditengah kesunyian dan keheningan.

Sesampainya ku diteras rumah kulihat ibu sedang menyirami satu persatu bunga matahari (sunflower) bunga favorit ku.

“Ibu..”

“Iyah sayang, ada apa ?.”

“Aku ingin sembuh Bu, aku ingin kembali sehat…” ucapku pada ibu yang seketika itu membuatnya terkejut.

“Kamu serius sayang?,”

“Mila serius Bu.”

“Alhamdulillah, syukur sayang,” ucapnya gembira dengan mata berbinar-binar.

Aku memang tidak mau melanjutkan pengobatan ku, hingga jika hendak cek-up harus berdebat dulu dengan ibu ,, itu sebab nya ibu merasa senang saat tau jika aku begitu bersemangat untuk sembuh.

“Kapan kita cek-up lagi Bu?” tanyaku pada ibu.

“Masih lama sayang…”

Hemmm iyadeh.,”

******

Sebulan berlalu aku mencari-cari tahu tentang pria itu, dari mulai inisial nya yang “RRG” itu, hingga suatu hari aku sudah mulai merasa lelah dan menyerah namun tanpa sengaja aku menemukan nya disalah satu media sosial ku.

Mataku terbelalak melihat akun yang bertuliskan nama RESCHA RG, jika disingkat bisa jadi RRG,,, fotonya pun sama dengan pria yang aku cari-cari itu.

Sontak saja aku berteriak “aaaaaaaaaaaa” bukan main rasanya senang sekali, entah harus bagaimana lagi aku mencurahkan nya sampai sampai air mataku jatuh.

Langsung saja ku kirim sebuah permintaan pertemanan dan kulihat koleksi foto-fotonya, ternyata memang benar dia adalah pria yang kucari selama ini, di albumnya ada beberapa foto saat pertandingan fulsat waktu itu.

“Ya tuhan, apakah ini sebuah takdir ataukah hanya kebetulan saja?,” ucap ku masih tak percaya dengan semuanya.

Bersambung….

error: Content is protected !!