SYEKH DATUK KAHFI MEMBAWA MISI ISLAMISASI SEBELUM ADANYA WALISONGO (Bagian -1)

SYEKH DATUK KAHFI MEMBAWA MISI ISLAMISASI SEBELUM ADANYA WALISONGO (Bagian -1)

Spread the love

Cirebon – KLIK News Haul Syekh Datuk Kahfi yang diselenggarakan beberapa waktu lalu oleh Keraton Kanoman Cirebon, Sultan Saladin Sultan Keraton Kanoman Cirebon membuat terbukanya sejarah siapa kah sosok syekh Datuk Kahfi kepada masyarakat luas yang kerap berziarah ke makam Syekh Datuk Kahfi.

Salah satu pemateri sejarah Raden Hamzaiya S. Hum merupakan sosok Pegiat Sejarah Cirebon mengemukakan akan ada banyak sumber sejarah berkaitan dengan sosok Syekh Datuk Kahfi, setidaknya ada 9 Sumber Lokal yang menceritakan sosok Syekh Datuk Kahfi diantaranya adalah :

  1. Carita Purwaka Caruban Nagari
  2. Babad Tanah Sunda
  3. Sejarah Cirebon
  4. Carub Kanda
  5. Babad Cirebon
  6. Wawacan Sunan Gunung Jati
  7. Naskah Mertasinga
  8. Naskah Kuningan
  9. Naskah Pulasaren.

Ada kajian menarik secara spesifik terkait sosok Syekh Datuk Kahfi yang menurut saya bisa menjadi rujukan diantaranya adalah tulisan berjudul “Syekh Nurjati : Islamisasi Pra-Walisongo Di Cirebon Abad Ke-15” yang ditulis oleh guru besar Sejarah Peradaban Islam IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Didin Nurul Rosidin. Ujar Raden Hamzaiya.

Dalam tulisan tersebut diantaranya menjelaskan jika Cirebon tercatat sebagai salah satu pusat gerakan islamisasi di Nusantara bagian barat Pulau Jawa. Diwilayah ini sosok yang menjadi gerakan sentral islamisasi adalah Sunan Gunung Jati. Namun studi yang lebih serius diketemukan sosok orang yang pertama mengenalkan agama Islam ke wilayah ini sebelum masa sunan gunung jati diantaranya adalah : Syekh Datuk Kahfi, Haji Purwa, dan Pangeran Cakrabuana. Bahkan beberapa riwayat lokal menyatakan jika Syekh Datuk Kahfi merupakan guru Sunan Gunung Jati.

Masih mengkutip dalam sumber yang sama Raden Hamzaiya menuturkan secara historis bisa dikatakan bahwa institusi Walisongo baru muncul pada akhir abad XV dan awal abad XVI bersamaan dengan lahirnya kerajaan Islam di Demak. Karenanya, bisa dikatakan jika wali songo bukan pelaku utama atau gerakan tunggal dalam islamisasi di pulau Jawa. Sebaliknya ada nama nama mubaligh yang menyebarkan agama Islam sebelum adanya institusi wali songo diantaranya adalah Syekh Hasanudin atau Syekh Quro, Syekh Bayanullah dan Syekh Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati tutupnya.

tulisan bersambung

(Raden Hamzaiya)

Editor Kefas Hervin Devananda,S.Th

error: Content is protected !!