WHO MENDITEKSI WABAH HEPATITIS MISTERIUS MULAI SERANG ANAK - ANAK INILAH YANG DIKATAKAN DR. DR CARMEN M SIAGIAN, M.SI.,M.M.

WHO MENDITEKSI WABAH HEPATITIS MISTERIUS MULAI SERANG ANAK – ANAK INILAH YANG DIKATAKAN DR. DR CARMEN M SIAGIAN, M.SI.,M.M.

Spread the love

Jakarta – Negara Skotlandia  secara resmi mempublikasikan sebuah kejadian luar biasa yang disampaikan oleh WHO pada tanggal 15 April 2022 dan sejumlah laporan terus bertambah. Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara yaitu Inggris (114), Spanyol (13), Israel (12), Amerika Serikat (9),Denmark (6), Irlandia (<5), Belanda (4), Italia (4), Norwegia (2), Perancis (2), Romania (1) dan Belgia (1) .

Hal ini disampaikan oleh Ahli gizi Dr.dr Carmen M. Siagian menurutnya bahwa dirinya menerima informasi dari WHO tentang wabah hepatitis misterius yang mulai serang anak umur 0 sampai 16 tahun dan jika hal ini benar yang umumnya akan dialami golongan anak Indonesia.

Terindikasi kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak diantaranya (10%) dan memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.

WHO menduga merupakan penyakit sistemik yang bisa menyerang seluruh organ manusia termasuk hati. Kemungkinan kasus hepatitis berkaitan dengan varian baru Corona yang belum terdeteksi. Kasus ini banyak ditemukan pada anak di bawah enam tahun.

Oleh karena itu Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang dimana telah menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak diketahui Etiologinya (Acute hepatitis of unknownaetiology ) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 .

Hal ini akan terdampak pada anak – anak dan dikuatirkan hal ini sangat rentan dan fatal bagi anak – anak yang menjadi korban akibat gizi buruk, karena dilatar belakangi hidup yang dibawahn garis kemiskinan, dan tentunya hal  ini butuh perhatian serius dari Pemerintah dan semua pihak dalam mengatasinya oleh karena  untuk hal  itu perlu penanganan secara progresif dalam program stunting  dengan segera dan cepat diatasi agar terdeteksi secara dini ‘ Jelas Carmen .

Yang perlu dipahami bahwa gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi hepatitis akut adalah peningkatan enzim hati, sindrom jaundice akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah) dan sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Seperti kita ketahui populasi penduduk begitu cepatnya tercatat pada sensus penduduk 2000 jumlah penduduk mencapai 205,13 juta jiwa dan 36,8 persennya adalah penduduk dengan rentang usia 0-17 tahun atau sebesar 75,43 juta jiwa. Jumlah penduduk bertambah 15,8 persen pada sensus 2010, jumlah penduduknya mencapai 237,64 juta jiwa. Sedangkan jumlah anak bertambah 8 persen atau menjadi 81,4 juta jiwa.

Pada Survei Penduduk Antar Sensus 2015 jumlah penduduknya bertambah 33 persen menjadi 255,18 juta jiwa. Dan 33 persennya adalah jumlah anak usia 0-17 tahun atau sekitar 83,99 juta jiwa.

Dalam hal ini pentingnya dukungan Pemerintah Daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, sumber daya manusia (SDM) Kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait kewaspadaan dini penemuan kasus Hepatitis , Carmen tutupnya . ( Red )

error: Content is protected !!