Natal 2024: Saatnya Kristen Jadi Agen Perubahan

Natal 2024: Saatnya Kristen Jadi Agen Perubahan

Spread the love

Jakarta [30 Des 2024] – Sebagai Ketua PGLII Pengurus Daerah Jakarta Selatan, saya, Ashiong P. Munthe, memandang Perayaan Natal Nasional 2024 dengan tema “Marilah Sekarang Kita ke Betlehem” (Lukas 2:15) bukan sekadar seruan spiritual. Betlehem adalah simbol revolusi iman dan tindakan nyata – sebuah panggilan untuk meninggalkan zona nyaman, melampaui batas diri, dan menjadi terang di tengah dunia yang penuh tantangan. Tema ini bukan hanya refleksi teologis, tetapi seruan provokatif untuk membangkitkan umat Kristiani sebagai agen perubahan di tengah keberagaman bangsa.

Betlehem, tempat kelahiran Yesus Kristus, adalah panggung sejarah yang mengubah dunia. Namun, lebih dari itu, Betlehem adalah simbol bagi setiap orang percaya untuk memulai revolusi iman dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks Indonesia yang majemuk, panggilan ini menantang umat Kristiani untuk menjadi pembawa damai dan kasih yang nyata, melampaui batas denominasi, agama, dan budaya. Gereja tidak lagi cukup hanya menjadi saksi Kristus; ia harus menjadi agen transformasi sosial yang membawa perubahan nyata di tengah masyarakat.

Perayaan Natal Nasional 2024 adalah cerminan inklusivitas dan keberagaman Indonesia. Acara ini melibatkan tokoh nasional, pejabat negara, pemimpin agama, hingga komunitas difabel. Kehadiran mereka menegaskan bahwa kasih Kristus tidak membedakan status sosial, kemampuan fisik, atau latar belakang budaya. Harmoni lintas budaya yang diperlihatkan dalam perayaan ini menggarisbawahi pesan Natal sebagai momentum persatuan yang memperkuat Bhinneka Tunggal Ika. Keberagaman bukanlah ancaman; ia adalah kekayaan yang harus dirayakan.

Natal tahun ini menciptakan ruang untuk solidaritas antarumat beragama. Kolaborasi antara KWI dan PGI, dengan host dari komunitas Katolik namun berbasis ke-Indonesiaan, menunjukkan bahwa iman dapat menjadi penghubung lintas perbedaan. Kehadiran tokoh lintas agama menegaskan bahwa pesan Natal bersifat universal: damai, pengharapan, dan kasih adalah nilai-nilai yang melampaui sekat keyakinan.

Pesan Presiden: Toleransi yang Mengakar dalam Kehidupan Pribadi

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pesan yang menyentuh tentang pentingnya toleransi, dengan merujuk pada latar belakang keluarganya yang beragam. Ibunya berasal dari Manado, tanah Minahasa yang sarat dengan tradisi Kristen Protestan. Ini adalah pengingat bahwa toleransi bukan hanya wacana, tetapi pengalaman hidup yang nyata. Pesan ini menginspirasi kita untuk terus membangun bangsa yang damai tanpa memandang suku, agama, atau etnis.

Natal tidak hanya tentang refleksi rohani; ia harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Perayaan tahun ini diperkaya dengan bakti sosial, program peduli lingkungan, dan pemberdayaan difabel. Ini menjadi teladan bagaimana kasih Kristus dapat diwujudkan dalam pelayanan yang berdampak nyata bagi masyarakat. Natal adalah momentum untuk melangkah keluar dan memberikan dampak transformatif.

Perpaduan lagu-lagu Natal dengan musik nusantara memberikan warna yang khas dalam perayaan ini. Kolaborasi ini bukan hanya memperdalam suasana rohani, tetapi juga meningkatkan kebanggaan terhadap identitas budaya Indonesia. Ini adalah pengingat bahwa iman dan budaya dapat bersinergi untuk menciptakan harmoni yang indah.

Rekomendasi untuk Natal Nasional yang lebih baik, yaitu; Melibatkan Semua Aras Gereja: Perwakilan dari seluruh sinode di Indonesia perlu dilibatkan agar tercipta semangat persatuan yang lebih kuat; Dialog Lintas Agama yang Lebih Luas: Sebelum acara puncak, ruang diskusi antaragama dapat memperkuat kerja sama dan saling pengertian; Peran Aktif Pemerintah: Pemerintah diharapkan menyediakan fasilitas untuk dialog lintas agama dan menjamin kebebasan beribadah demi memperkokoh harmoni nasional.

Penutup

Natal adalah panggilan untuk kembali ke Betlehem, bukan hanya secara simbolis tetapi sebagai misi untuk membawa damai, kasih, dan pengharapan di tengah dunia. Ini adalah momen aksi – waktu untuk melangkah bersama menjadikan kasih Kristus nyata di tengah bangsa. Kita semua dipanggil untuk menjadi terang, mencerminkan kasih-Nya di tengah keberagaman Indonesia.

Oleh: Ashiong P. Munthe, Ketua PGLII Jakarta Selatan – Ketua Majelis Daerah Gereja Kristen Alkitab Indonesia Wilayah DKI Jakarta-Jawa Barat-Banten [R_KFS74D/PW-JBR]

error: Content is protected !!