Perayaan Natal Nasional 2024: Refleksi, Solidaritas, dan Semangat Baru untuk Indonesia

Perayaan Natal Nasional 2024: Refleksi, Solidaritas, dan Semangat Baru untuk Indonesia

Spread the love

Jakarta, 30 Desember 2024- Perayaan Natal Nasional 2024 telah menjadi tonggak penting dalam merefleksikan nilai-nilai inklusivitas, solidaritas, dan kerukunan lintas agama. Dengan tema “Marilah Sekarang Kita ke Betlehem”, acara ini menjadi panggilan spiritual sekaligus momentum untuk bertindak nyata membawa damai dan kasih dalam keberagaman bangsa.

Ashiong P. Munthe, Ketua PGLII Jakarta Selatan, dalam keterangan tertulisnya menegaskan bahwa tema ini adalah panggilan iman untuk merendahkan hati dan mendekat kepada Kristus, Sang Raja Damai. “Betlehem adalah simbol kerendahan hati dan kasih universal yang memanggil kita meninggalkan kenyamanan duniawi demi membawa damai sejati di tengah keberagaman bangsa,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis saat dihubungi, Senin (30/12/2024).

Harapan besar terhadap umat Kristiani di Indonesia adalah untuk bersatu melampaui batas denominasi. Pdt. Darwin Darmawan, MA, Sekretaris Umum PGI, yang dihubungi lewat pesan tertulis, Senin (30/12/2024), menambahkan bahwa umat Kristiani harus menjadi saksi kasih Kristus yang melayani lintas agama dan budaya. “Ini adalah saatnya gereja menjadi pelopor kasih yang inklusif, membangun harmoni di tengah keberagaman,” tambahnya.

Perayaan tahun ini menghadirkan kerja kolaboratif lintas iman yang nyata. Panitia tidak hanya melibatkan tokoh agama dari berbagai keyakinan, tetapi juga mengintegrasikan kegiatan sosial seperti bakti sosial dan program peduli lingkungan. Selain itu, kehadiran para difabel dalam perayaan ini menunjukkan bahwa kasih Kristus mencakup semua orang tanpa pandang bulu.

Menurut Ashiong, interaksi lintas budaya selama acara ini memperkuat rasa persatuan. “Ketika seni dan budaya dipadukan dalam bingkai semangat Natal, kita diingatkan bahwa perbedaan adalah anugerah, bukan ancaman,” tegasnya.

Pesan Presiden Prabowo Subianto tentang pentingnya toleransi dan keberagaman, yang terinspirasi dari pengalaman pribadi di lingkungan keluarga Kristen Protestan Minahasa, menjadi salah satu momen berharga dalam perayaan ini. “Pesan ini menggambarkan bahwa damai adalah bahasa universal yang menginspirasi kita untuk lebih peduli terhadap sesama,” ungkap Ashiong.

Pdt. Darwin juga menggarisbawahi bahwa kehadiran Presiden dan Wakil Presiden menunjukkan dukungan negara terhadap semua warganya. “Ini adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga keberagaman dan kebebasan beragama,” katanya.

Elemen seni dan budaya dalam perayaan ini juga menjadi sorotan. Perpaduan lagu Natal dengan lagu-lagu Nusantara menciptakan harmoni yang memperdalam suasana rohani sekaligus meningkatkan kebanggaan terhadap budaya Indonesia. “Ini adalah pengingat bahwa iman dan budaya dapat bersinergi untuk menciptakan harmoni yang indah,” kata Antonius Nathan, salah satu tokoh Kristiani yang hadir.

Pesan kasih yang diusung dalam tema Natal ini bukan hanya menjadi refleksi, tetapi juga dorongan untuk aksi nyata. Program-program sosial yang dilakukan sebelum puncak perayaan, seperti bakti sosial, kepedulian terhadap lingkungan, dan pelibatan difabel, menjadi contoh nyata bagaimana semangat Natal diterjemahkan ke dalam tindakan.

Namun, Ashiong memberikan catatan bahwa gaung perayaan ini harus lebih menyentuh lapisan masyarakat bawah. “Pemerintah perlu memastikan bahwa pesan inklusivitas dan solidaritas dapat dirasakan hingga tingkat RT dan RW,” ungkapnya.

Sebagai penutup, para tokoh Kristiani sepakat bahwa Perayaan Natal Nasional 2024 memberikan pelajaran penting tentang kerukunan dan solidaritas. Pdt. Darwin berharap semangat ini dapat terus dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, Ashiong menyerukan kepada umat Kristiani untuk menjadikan Natal sebagai momen aksi nyata, bukan hanya refleksi spiritual.

“Natal ini mengajak kita kembali ke ‘Betlehem,’ mendekat kepada Kristus dan melangkah membawa damai, kasih, dan harapan bagi bangsa. Mari jadikan kasih Kristus nyata melalui aksi yang memuliakan Tuhan dan mempererat persatuan Indonesia,” pungkas Ashiong. [R_KFS74D/PW-JBR]

error: Content is protected !!