Terulang Lagi Dugaan Pungutan Liar di SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Terulang Lagi Dugaan Pungutan Liar di SMKN 1 Boyolangu Tulungagung

Spread the love

Tulungagung, -KlikBerita.net Memajukan mutu dan kualitas pendidikan sekolah, tak henti – hentinya pemerintah mengelontorkan dana di daerah. Diantaranya adalah dana BOS, BSM, KIP, dan banyak lagi anggaran untuk menupang biaya pendidikan.

Namun, ironisnya, masih ada saja sekolah yang menarik iuran pada siswa dengan berbagai dalih. SMK Negeri 1 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung ini misalnya, diduga kuat melakukan penarikan iuran sumbangan kepada siswa senilai uang Rp.500.000. Dan untuk Uji Kompetensi Kejurusan (UKK), senilai uang Rp.250.000. sesuai kwitansi yang di berikan pihak sekolah setempat kepada siswa.

Dengan iuran sumbangan Rp.500.000. serta untuk kegiatan UKK, yang memakai kwitansi , senilai uang Rp.250.000. tentu menjadi beban kepada beberapa wali murid, hal ini terbukti, salah satu wali murid inisial JN, ketika berhasil di temui, mengatakan, memang benar mas, pihak sekolah minta sumbangan sebesar Rp. 500.000. tanpa kwitansi, sedangkan iuran tambahan Rp.250.000. memakai kwitansi, menurut pihak sekolah untuk kegiatan UKK, jadi total iuran yang harus kami bayar ke pihak sekolah Rp. 750.000. dan pihak sekolah, Senin (06/03) menghimbau kepada wali murid, suapnya segera melunasi iuran ini.

“Pihak sekolah meminta iuran senilai Rp.500.000. serta untuk kehiatan UKK yang memakai kwitansi senilai uang Rp.250.000. jadi total iuran yang harus kami bayar ke pihak sekolah Rp. 750.000. pihak sekolah menghimbau kepada wali murid untuk segera melunasi iuran ini, Senin (06/03),” ucapnya.

Selain itu, menurut JN, dengan iuran sumbangan Rp.750.000. per siswa, kalau di total uangnya lumayan banyak, sebab setiap rombel ada 33 siswa, untuk kelas XII, ada sekitar 20 kelas, Rp. 750.000 x 33 siswa = Rp.24.750.000 x20 kelas = Rp.495.000.000.

SMK Negeri 1 Boyolangu, ucap kali di demo oleh siswa terkait pungutan liar dengan dalih sumbangan, namun masih saja berani melakukan hal yang sama.

“Padahal sudah sering di demo oleh siswa, namun masih saja melakukan pungli,” ucap JN.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 1 Boyolangu, Arik Eko Lestari, saat akan dikomfirmasi tidak ada di tempat,” Maaf mas, saat ini Bu Kasek tidak ada di tempat,” pungkas Satpam SMKN 1 Boyolangu kepada awak media yang saat itu mau menemui. ( iw )

error: Content is protected !!